Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk., tengah melakukan persiapan penawaran umum perdana saham yang rencananya akan menggunakan buku keuangan periode Juni 2018.
Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi M. menjelaskan bahwa perseroan telah melakukan tender untuk penunjukan penjamin pelaksana emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar. Langkah itu ditempuh sebagai bagian dari eksekusi rencana penawaran umum perdana saham (IPO) Adhi Persada Gedung.
“Tinggal penunjukan saja. Rencananya akan menggunakan buku keuangan Juni 2018,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Entus mengatakan mengincar dana Rp1 triliun melalui aksi korporasi tersebut. Rencananya, perseroan akan melepas 30% saham melalui IPO.
Kendati demikian, pihaknya masih mempertimbangkan kondisi pasar. Menurutnya, perseroan akan mengeksekusi rencana tersebut apabila pasar telah kembali kondisif.
“Go or not go IPO semester II/2018 subject to market meski pesiapan juga terus dilakukan,” paparnya.
Dia menyebut telah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Komite IPO Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Kendati demikian, emiten berkode saham ADHI itu belum mengantongi izin resmi dari Pemerintah untuk mengeksekusi IPO.
“Pada prinsipnya Kementerian BUMN mendukung tetapi tetap tergantung kondisi pasar,” jelasnya.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Adhi Persada Gedung tercatat memiliki total aset Rp3 triliun. Adapun, dana yang diperoleh melalui IPO akan digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja.