Bisnis.com, JAKARATA – Emiten distribusi perangkat gawai, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. melunasi seluruh pokok utang perusahaan yang jatuh pada tahun ini dengan menggunakan kas internal perusahaan.
Sepanjang 2018, emiten dengan kode saham TELE tersebut memiliki dua surat utang yang jatuh tempo yaitu Obligasi I Tiphone Tahap III Seri A Senilai Rp514,5 miliar yang akan jatuh tempo pada 2 Juli 2018 dan Obligasi I Tiphone Tahap I senilai Rp10 miliar yang jatuh tempo pada 10 Juli 2018.
Sekretaris Perusahaan Tiphone Moblie Indonesia Semuel Kurniawan mengungkapkan perseroan telah melunasi seluruh pokok obligasi yang telah jatuh tempo dengan menggunakan dana perusahan. Sayangnya, Semuel enggan merincikan sumber dana tersebut.
“Kami menggunakan dana internal dan sudah dibayarkan sepenuhnya pada saat jatuh tempo,” ungkap Semuel saat dikonfirmasi Bisnis.com, Selasa (10/7).
Saat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan lalu, Tiphone Mobile Indonesia sempat berencana menerbitkan kembali surat utang dengan penggunaan utama untuk melunasi obligasi dengan nilai total lebih dari Rp1 triliun yang jatuh tempo pada tahun ini.
Dalam RUPS tersebut, TELE mengumumkan rencana penerbitan surat utang sebanyak-banyaknya Rp2 triliun dengan penerbitan sebesar Rp1,2 triliun pada tahap pertama yaitu pertengahan 2018, sedangkan sisanya sebesar Rp800 miliar akan diterbitkan 2019 mendatang.
Obligasi senilai Rp800 miliar tersebut pun rencananya akan digunakan perseroan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada 2019. Kendati demikian, Semuel menyampaikan perseroan memutuskan untuk tidak menerbitkan obligasi dalam waktu dekat.