Bisnis.com, JAKARTA - PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. telah mendapatkan persetujuan untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement.
Emiten bersandi saham MABA ini akan melakukan private placement 1,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 9,76% dari modal dosetor perusahaan. Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapatkan dana senilai Rp150 miliar.
Rencana untuk melaksanakan private placement ini dilakukan karena perseroan telah melaksanakan restrukturisasi utang bank pada tahun lalu dan memperoleh penyesuaian jadwal pembayaran kewajiban.
Sehubungan dengan hal tersebut manajemen telah menyusun rencana antara lain dengan melakukan efisiensi biaya, serta optimalisasi atas potensi pasar dari aset-aset yang dimiliki dan entitas anak MABA.
"Sehingga MABA merencanakan untuk fokus kepada kegiatan dan kolaborasi unit-unit usaha yang dimiliki untuk meningkatkan nilai tambah dari setiap produk dan jasa yang ditawarkan oleh entitas anak MABA," kata Anggadewi, Corporate Secretary PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (28/6/2018).
Kegiatan kolaborasi yang dimaksud meliputi pengelolaan unit apartemen milik PT Anugerah Berkah Madani (ABMA), pengelolaan pusat makanan dan minuman oleh PT Dream Food di area komersial milik ABMA, dan melakukan optimalisasi terhadap penjualan unit apartemen dengan office atas seluruh proyek yang dimiiki MABA.
Private placement akan ditawarkan kepada para investor strategis baik yang terafiliasi maupun tidak terafiliasi melalui penawaran terbatas kepada pihak-pihak yang tidak lebih dari 50 pihak.
"Private placement ini akan memberikan kemudahan dan kecukupan kas bagi pengembangan kegiatan usaha MABA yang lebih baik, dan akan memberikan fleksibilitas dalam perolehan pembiayaan atas rencana peningkatan kegiatan usaha, dan MABA juga akan memiliki rasio hutang terhadap ekuitas yang lebih baik," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis.com, MABA berencana untuk melakukan private placement dengan target dana senilai Rp2 triliun dalam dua tahun ke depan.