Bisnis.com, JAKARTA— Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange melemah pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB, sekalipun indeks dolar AS tertekan.
Harga emas Comex untuk kontrak pengiriman Agustus, turun US$1,8 atau 0,14% ke US$1.268,9 per ounce pada akhir perdagangan Selasa (26/6/2018).
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama saingannya pada penutupan perdagangan Senin melemah 0,24% ke level 94,289.
Padahal, biasanya harga emas dan dolar AS bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, seperti dikutip Antara, Selasa (26/6/2018).
Sinyal perang dagang yang memanas, ikut menjadi sentimen penekan indeks dolar AS.
Bursa saham Amerika Serikat juga ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (25/6/2018) atau Selasa pagi WIB, didorong oleh meningkatnya ancaman dari perang perdagangan antara AS dan sejumlah negara mitranya.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 328,09 poin atau 1,33% ke level 24.252,8, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 37,81 poin atau 1,37% ke 2,717.07 dan Nasdaq Composite melemah 160,81 poin atau 2,09% ke 7.532,01.
Dilansir Reuters, Departemen Keuangan AS sedang menyusun pembatasan yang akan melarang perusahaan dengan setidaknya 25% kepemilikan asal China untuk berinvestasi pada perusahaan teknologi AS.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kemudian mengatakan dalam pesan di Twitter bahwa pembatasan akan berlaku, tidak secara khusus untuk China, tetapi "ke semua negara yang mencoba mencuri teknologi kami."
Tetapi pelemahan Wall Street mereda setelah penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menunjukkan sikap yang lebih lunak terhadap pembatasan investasi dalam wawancara dengan CNBC.
Investor mengatakan komentar Navarro agak meyakinkan tetapi masih menyisakan ketidakpastian tentang hubungan perdagangan.