Bisnis.com, JAKARTA--Produsen beras, PT Buyung Poetra Sembada Tbk. tengah melakukan pembangunan pembangkit listrik dengan bahan bakar kulit padi dengan investasi sekitar Rp60 miliar-Rp70 miliar.
Direktur Utama Buyung Poetra Sembada Sukarto Bujung mengungkapkan, pada akhir tahun ini pembangkin listrik tenaga kulit padi akan dalam tahap uji coba. Adapun kapasita pembangkit ini akan mencapai 3 mega watt (MW).
"Kami lagi proyek pembangkit listrik dari kulit padi, akhir tahun ini bisa coba dan nanti akan terintegrasi dengan pabrik beras yang sedang di bangun di Sumatra Selatan. Investasi sekitar Rp60 miliar-Rp70 miliar," ungkapnya di Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Dia mengklaim, bahwa pembangkit ini merupakan pembangkit pertama di Indonesia yang menggunakan kulit padi sebagai bahan bakar. Dia mengungkapkan, pembangkit listrik ini menutup biaya listrik pabrik beras di Sumatra Selatan, sekaligus bisa menghasilkan pendapatan, sebab listrik yang dihasilkan akan dibeli oleh PLN. Sukarto mengatakan, pembangkit ini akan berkontribusi terhadap pendapatan pada tahun depan.
Emiten bersandi saham HOKI ini pun membeli boiler kulit padi dari India. Dia mengatakan, India merupakan negara penghasil beras dalam jumlah besar dan juga telah mengembangkan teknologi pembangkit listrik dari kulit padi.
Pada tahun ini, HOKI mengalokasikan belanja modal senilai Rp200 miliar hingga tahun depan. Namun, pada 2018, perseroan mengalokasikan belanja modal senilai Rp100 miliar.
Direktur Independen Buyung Poetra Sembada Budiman Susilo mengatakan, pembangun pabrik beras di Sumatra Selatan akan rampung pada tahun depan, dengan kapasitas 40 ton per jam. Dia mengatakan, permintaan konsumsi beras meningkatkan hal itu tecermin dari proyeksi penjualan yang tumbuh 10%-15% pada tahun ini.
Selain itu, HOKI juga memproyeksi beras private brnad yang sudah dihasilkan yakni Indomaret, Indogrosir, Giant, Yogya, Hero dan lain-lain. Dia menambah, perseroan juga gencar memasarkan produk ke peritel modern seperti Hypermart, Carefour, Hero Giant, Superindo, Lotte, Tip Top dan Naga Swalayan.