Bisnis.com, JAKARTA–Perusahaan aluminium China Chinalco berencana memulai perluasan senilai US$1,3 miliar pada pertambangan tembaga Toromocho di Peru.
Dilansir dari Reuters, Senin (4/6), Kepala Chinalco Ge Honglin mengatakan bahwa investasi tersebut akan meningkatkan hasil produksi pertambangan tembaganya hingga 45% pada 2020, dengan nilai produksi tahunannya hingga US$2 miliar.
Pernyataan dari Chinalco belum menyebutkan jumlah produksinya, tetapi agen berita negara China Xinhua mengatakan bahwa Chinalco ingin melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga Toromocho menjadi 157.000 ton per hari dan meningkatkan hasil tembaga tahunannya hingga 300.000 ton.
China merupakan konsumen tembaga teratas, sementara itu, Peru merupakan produsen logam tembaga terbesar kedua setelah Chile. Adapun, Chinalco merupakan produsen alaminium terbesar China yang memiliki sejumlah aset pada logam tembaga, termasuk di provinsi Yunnan, Barat Daya China.
Chinalco mulai mengendalikan Toromocho pada 2007, membawa aliran proyek pada 2013. Perusahaan itu menyetujui kesepakatan awal pada November 2016 untuk membawa perkembangan ke fase selanjutnya lewat ekspansi senilai US$1,3 miliar.
Berdasarkan laporan Chinalco di Peru, proyek tersebut, yang menambang perak, molybdenum, dan perak, mengandung 1,52 miliar ton bijih. Rata-rata untuk tembaga sendiri mengandung 0,48% bijih.