Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa pelayaran, PT Buana Lintas Lautan Tbk. menempuh penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue, dalam skema Penawaran Umum Terbatas II. Dana yang diperoleh dari PUT II tersebut akan digunakan untuk ekspansi.
Berdasarkan prospektus yang dpublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham BULL tersebut akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,51 miliar saham biasa atau 33% dari modal ditempatan dan disetor penuh perseroan.
Saham seri B tersebut memiliki nilai nominal Rp100 dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp140 per saham. Dengan harga pelaksanaan tersebut, perseoan berpotensi meraup dana segar Rp351,86 miliar. Setiap pemegang 2 saham, mempunyai 1 HMETD, dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp140.
Selain itu, bersamaan dengan PUT II, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 837,75 juta Waran Seri III atau setara dengan 11,40% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan waran seri II.
Harga pelaksanaan waran tersebut adalah Rp175, sehingga perseroan juga kana mengantongi dana maksimum Rp146,61 miliar. Pemegang Waran Seri III tidak memiliki hak sebagai pemegang saham.
Dalam prospektus tersebut, BULL juga menyebut apabula setelah pemesanan HMETD terdapat sisa saham, PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai pembeli siaga akan ambil bagian sebanyak-banyaknya 960 juta saham. Pembeli siaga akan melakukan pembayaran penuh secara tunai selambat-lambatnya 6 Juli 2018.
Manajemen mengungkapkan rencana penggunaan dana yang diperoleh dari hasil PUT II disusun dalam dua prioritas. Pertama, apabila dalam rangka PUT II hanya Pembeli Siaga yang mengambil bagian atau sebesar Rp134,4 perseroan akan memprioritaskan seluruh dana tersebut untuk modal kerja.
“Modal kerja tersebut meliputi pembayaran kepada pemasok dalam rangka kegiatan operasional kapal, seperti pemeliharaan kapal, beban umum dan administrasi” ungkap Manajemen, Senin (4/6).
Saat pelasanaan PUT II, perseroan memiliki risiko pemutusan hubungan kontrak dengan mitra.
Prioritas kedua yaitu apabila Perseroan memperoleh dana lebih dari Rp134,4 miliar, maka perseroan akan menggunkaan hingga sekitar Rp14 miliar untuk modal kerja, sedangkan sisanya digunakan untuk pembelian kapal, baik oleh perseroan maupun entitas anak.
Apabila dana yang didapat dari PUT II tidak mencukupi untuk pembelian kapal, maka sisa kebutuhan untuk modal kerja dan/atau pembelian kapal akan dibiayai dari kombinasi hasil usaha operasional perseroan dan/atau dari pembiayaan dari pihak ketiga.