Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOK Pertahankan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian, Kospi Tergelincir

Pergerakan indeks Kospi Korea Selatan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/5/2018), di tengah meningkatnya ketidakpastian domestik dan global.
Indeks Kospi/Bloomberg
Indeks Kospi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Kospi Korea Selatan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/5/2018), di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar domestik dan global.

Kospi berakhir turun 0,24% atau 5,90 poin di level 2.466,01, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,23% atau 5,57 poin di posisi 2.477,48. Pada perdagangan Rabu (23/5), Kospi berakhir menguat 0,26% atau 6,34 poin di level 2.471,91.

Sebanyak 240 saham menguat, 470 saham melemah, dan 60 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Sejumlah saham terpantau membebani pergerakan Kospi, di antaranya SK Chemicals Co. Ltd. (-2,55%) dan Samyang Packaging Corp. (-3,98%). Saham Samsung Electronics Co. Ltd. ikut melemah 0,77% atau 400 poin ke posisi 51.400.

Di sisi lain, saham Dong Ah Tire & Rubber Co. Ltd./New dan BGF retail Co. Ltd. yang masing-masing naik 0,70% dan 4,47% berada di antara saham yang bergerak positif dan membatasi koreksi Kospi hari ini.

Berbanding terbalik dengan Kospi, nilai tukar won mampu mempertahankan reboundnya dan berakhir terapresiasi 0,08% atau 0,89 poin di level 1.079,60, setelah berakhir melemah 0,37% atau 3,95 poin di posisi 1.080,49 pada perdagangan Rabu (23/5/2018).

Dilansir dari Bloomberg, Bank of Korea (BOK) hari ini sepakat memutuskan tidak mengubah suku bunga acuan repo 7 hari (7-day repo rate) pada posisi 1,5% di tengah meningkatnya ketidakpastian.

Gubernur BOK Lee Ju-yeol menjelaskan tingginya ketidakpastian sebagai alasan bank sentral Korsel tersebut mempertahankan suku bunganya, sejak melakukan penaikan sebesar 25 basis poin pada November. Pertemuan BOK berikutnya akan digelar pada 11 Juli 2018.

BOK diinformasikan sedang menyeimbangkan kekhawatiran termasuk rekor utang rumah tangga dan data ekonomi domestik lemah baru-baru ini, dengan sejumlah risiko eksternal seperti kenaikan suku bunga AS dan ketidakstabilan pasar berkembang global.

“Komentar dari BOK hari ini sangat dovish, terutama dengan Gubernur Lee menyoroti kelemahan dalam pekerjaan dan tidak menunjukkan banyak kekhawatiran tentang ketidakstabilan pasar berkembang,” kata Park Chong-hoon, seorang ekonom di Standard Chartered Bank, Seoul.

“Kemungkinan kenaikan suku bunga pada Juli tampaknya telah menurun, meskipun masih perlu melihat data ekonomi Mei dan Juni,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

Pada saat yang sama, pasar Korsel juga mencermati penyelidikan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenai apakah impor mobil dan truk mengancam keamanan nasional AS.

Langkah ini dinilai dapat mendorong AS untuk menerapkan tarif baru terhadap kendaraan-kendaraan yang datang dari luar negara.

Kementerian Perdagangan Korsel menyatakan bahwa pemerintah, produsen otomotif, dan asosiasi mobil negeri ginseng akan membentuk satuan tugas untuk meninjau dampak langkah tersebut terhadap industri otomotif lokal.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

24/5/2018

2.466,01

-0,24%

23/5/2018

2.471,91

+0,26%

21/5/2018

2.465,57

+0,20%

18/5/2018

2.460,65

+0,50%

17/5/2018

2.448,45

-0,46%

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper