Bisnis.com, JAKARTA--Emiten consumer goods, PT Unilever Indonesia Tbk. siap menjual aset dari kategori pembuatan kue dan margarin sekitar Rp2,65 triliun.
Penjualan aset Unilever tersebut mencakup merek dagang global Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, Minyak Sarmin dan Blue Band Gold. Penjualan aset-aset juga bakal dalam penjualan aset berwujud sepert aset produksi, serta tanah dan pabrik di Cikarang.
Penjualan aset-aset emiten bersandi saham UNVR ini, sejalan dengan keputusan Unilever yang telah sepakat untuk menjual sejumlah merek produknya ke perusahaan investasi asal Amerika Serikat, KKR senilai 6,83 miliar euro atau US$8,04 miliar pada akhir tahun lalu.
"Pada 15 Desember 2017, Unilever N.V. dan Unilever Plc menerima tawaran mengikat dari Sigma Bidco B.V., sehubungan dengan pembelian bisnis Spreads global milik Grup Unilever, termasuk aset kategori Spreads di Indonesia yang dimiliki oleh Perseroan," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (24/5/2018).
Penjualan aset kategori baking, cooking dan spreads, sekaligus menciptakan fokus UNVR kepada produk kategori home and personal care serta foods and refreshments sesuai dengan rencana pertumbuhan jangka panjang Perseroan dan Grup Unilever.
Hingga akhir 2017, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp41,2 triliun, tumbuh 2,87% dari posisi Rp40,05 triliun pada posisi 2016. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) pada akhir 2017 senilai Rp10,14 triliun.