Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk. berencana menerbitkan medium term notes hingga Rp200 miliar untuk kebutuhan pembelian kapal.
Direktur Keuangan Trans Power Marine Rudy Sutiono mengungkapkan, medium term notes (MTN) akan digunakan untuk pembelian 6 -8 set kapal tunda dan kapal tongkang. Saat ini, MTN tersebut masih dalam proses pemeringkat oleh Pefindo.
"MTN yang diterbitkan akan sekitar Rp150 miliar--Rp200 miliar. Kami lagi proses penilaian oleh Pefindo. Namun, ini masih awal-awal, sehingga masih lihat rating dan lagi cari investor yang potensi," ungkapnya di Jakarta, Rabu (22/5/2018).
Pada tahun ini, TPMA mengalokasikan belanja modal senilai Rp150 miliar--Rp250 miliar untuk pembelian 6-8 kapal tunda dan tongkang. Rudy menuturkan, perseroan berencana membeli kapal bekas dengan usia sekitar 5 tahun.
Perseroan akan selektif dalam pembelian kapal bekas. Syarat utama dalam pembelian kapal yakni, kapal yang dibeli telah melakukan docking besar. Hingga Maret 2018, nilai kas dan setara kas perseroan mencapai US$3,23 juta.
Adapun posisi utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek senilai US$10,02 juta. Selain itu, utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun senilai US$7,77 juta. TPMA juga memiliki utang bank jangka panjang senilai US$17,93 juta.
Per Maret 2018, nilai pendapatan usaha TPMA mencapai US$9,64 juta, tumbuh 11,83% dari posisi US$8,62 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba periode berjalan yang diatribusikan pemilik entitas induk senilai US$1,2 juta, naik 110% dari posisi US$573.510 pada akhir Maret 2016.
Selain opsi menerbitkan MTN, kata Rudy, perseroan juga berencana mencari pinjaman perbankan. Namun, kendala untuk memperoleh pinjaman dari perbankan, yakni kalangan perbankan masih menilai bisnis pelayaran masih belum terlalu bagus.
Hingga akhir 2017, emiten bersandi saham TPMA ini memiliki 37 kapal tug boat, 33 kapal barge dan 3 crane barge. Sementara itu, jumlah aset perusahaan per 2017 senilau US$115,02 juta dan utilisasi kapal sudah mencapai batas maksimal.
Direktur Utama Trans Power Marine Ronny Kurniawan mengungkapkan, sumber pendapatan sebanyak 50% berasal dari transhipment dan 50% lagi inter-island (antarpulau). Perseroan juga berencana untuk meningkatkan EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization) margin menjadi 43%-46% pada tahun ini.
Terkait belanja modal pada tahun ini, kata Ronny, sumber pendanaan dari eksternal akan sekitar 75%-80% sedangkankan dari dana internal sebesar 25%. Dia mengungkapkan, instrumen yang sedang dalam proses, yakni MTN.