Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk. mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Direktur Keuangan Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan mengungkapkan dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan perseroan Rabu (23/5) siang, pemegang saham menyetujui pelepasan saham baru sebanya-banyaknya 10% dari modal ditempatkan perseroan.
“Kebutuhan dana tersebut bisa kami gunakan untuk modal kerja, ekspansi, atau pelunasan utang kami. Penerbitannya sudah disetujui sebanyak-banyaknya 10% dan dalam jangka watu maksimal 2 tahun setelah persetujuan,” ungkap Juliawati dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (23/5).
Juliawati mengungkapkan sejauh ini perseroan belum memiliki rencana untuk segera mengeksekusi rencana private placement tersebut dalam waktu dekat. Perseroan bahkan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp600 miliar yang seluruhnya berasal dari kas internal.
Emiten menara telekomunikasi dengan kode saham SUPR tersebut sebelumnya menyampaikan berencana melepas sebanyak-banyaknya 113.757.970 saham baru untuk private placement, atau sebesar 8,79% dari modal dan ditempatkan perseroan.
Dengan rencana pelepasan saham sebesar 8,79% dan harga rata-rata penutupan saham perseroan dalam periode 25 hari bursa untuk pelaksanaan PMTHMETD sekurang-kurangnya Rp6.800, perseroan berpotensi meraup hingga Rp773,55 miliar.
Kendati demikian, jika melepas hingga 10% saham, maka jumlah dana yang diperoleh perseroan dapat menyentuh Rp880,04 miliar.
Direktur Utama Solusi Tunas Pratama Nobel Tanihaha mengungkapkan perseroan menempuh private placement karena skema penghimpunan dana tersebut dinilai merupakan yang paling mudah dan cepat untuk dilakukan perseroan jika suatu saat memiliki keperluan tertentu.
“Memang itu yang paling cepat [proses private placement] dibandingkan mengajukan pinjaman bank atau yang lain. Kami ingin lebih fleksibel, kalau ada ekspansi yang kita tiba-tiba harus lakukan, kita punya opsi ini,” ungkap Nobel.
Dia menyebut saat ini belum memiliki kesepakatan dengan perusahaan menara lain untuk mengeksekusi private placement tersebut.