Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk., membagikan dividen tunai senilai Rp31,59 miliar atau sebesar 50% dari laba bersih 2017.
Direktur Keuangan Trans Power Marine Rudy Sutiono mengungkapkan perseroan membagikan dividen sekitar 50% dari laba bersih 2017, setara dengan Rp12 per saham. Dia menerangkan saat harga batu bara dunia mengalami penurunan pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya, volume produksi dan penjualan batu bara terus meningkat.
Dalam laporan keuangan 2017, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$4,9 juta atau naik sekitar tiga kali dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami telah berhasil mencatatkan kinerja yang luar biasa pada 2017. Operasional perusahaan yang optimal pada 2017 dibuktikan dengan peningkatan volume pengangkutan yang terutama disebabkan permintaan akan transaksi transhipment yang meningkat," papar Rudy, Rabu (23/5/2018).
Hingga akhir 2017, emiten bersandi saham TPMA ini memiliki 37 tug boat, 33 kapal barge, dan 3 crane barge. Sementara itu, jumlah aset perusahaan per 2017 senilai US$115,02 juta dan utilisasi kapal sudah mencapai batas maksimal.
Trans Power Marine melayani pengangkutan batu bara, clinker, woodchips dan lain-lain ke berbagai wilayah Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dia mengatakan perseroan telah melakukan diversifikasi pendapatan, tidak hanya dari batu bara tapi juga dari woodchips dan clinker.
TPMA juga memiliki pelanggan seperti Jorong Barutama Greston, Bahtera Adhiguna, Korintiga Hutani yang sudah menjadi mitra selama lebih dari 5 tahun. Selain itu, perseroan memiliki kontrak crane barge dan barging transhipment sampai 10 tahun.