Bisnis.com, MEDAN - Tren kenaikan suku bunga global yang diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia diprediksi akan menjadi pemicu larisnya Surat Utang Negara (Sun) retail SBR 003 yang mulai dipasarkan sejak 14 Mei 2018.
Analis Lotus Andalan, Sekuritas Gunawan Benjamin menyebutkan pesaing utama SBR 003 adalah produk simpanan seperti deposito bank, bukan saham. Pasalnya, karakteristik investor, baik saham dan deposito memiliki perbedaan.
"Dengan tren kenaikan suku bunga global, dimana akan diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, saya meyakini imbal hasil atau keuntungan yang ditawarkan SBR 003 ini lebih menarik dibandingkan dengan produk simpanan lainnya," kata Gunawan kepada Bisnis, Kamis (18/5/2018) malam.
Imbal hasil menarik ini disebutnya akan menjadi magnet bagi para investor untuk berbondong-bondong membeli produk tersebut.
"Jika mengacu kepada target indikatifnya, saya pikir sih memang berpeluang oversubscribe. Terlebih himpunan dana masyarakat di produk tabungan akhir-akhir ini juga mengalami peningkatan," tambahnya.
Dia menambahkan, pada dasarnya, investor yang membeli SBR 003 merupakan konsumen jasa perbankan yang melek teknologi. Dengan demikian, penawaran SBR 003 melalui aplikasi daring dianggap akan mempermudah proses pembelian.
Seperti diketahui, pemerintah kembali menawarkan SUN retail, SBR 003, yang akan dipasarkan hingga 25 Mei nanti. Pemerintah berharap penawaran SBR 003 melalui 9 mitra distribusi ini bisa menghimpun dana masyarakat hingga Rp1 triliun.
Adapun nilai minimum yang dibutuhkan untuk membeli SUN retail ini adalah sebesar Rp1 juta per unitnya.