Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis (17/5/2018), meluncurkan tiga indeks saham baru, di antaranya adalah IDX High Dividend 20.
IDX High Dividend 20 yakni indeks atas harga 20 saham perusahaan tercatat yang secara rutin membagikan dividen tunai dan memiliki imbal hasil dividen (dividend yield) kepada para pemegang sahamnya.
Konstituen indeks IDX High Dividend 20 adalah saham dari perusahaan tercatat yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir serta memiliki rata-rata harian nilai transaksi reguler untuk periode 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan terakhir masing-masing lebih besar dari Rp1 miliar.
Indeks IDX High Dividend 20 dipilih berdasarkan imbal hasil dividen, kriteria likuiditas, serta kapitalisasi pasar.
Metode penghitungan Indeks IDX High Dividend 20 menggunakan metode Capped Dividend Yield Adjusted Free-Float Market Capitalization Weighted. Indeks ini menggunakan nilai kapitalisasi pasar dan jumlah saham beredar di publik (free float) sebagai bobot dengan penyesuaian menggunakan imbal hasil, serta mengenakan batasan bobot dalam indeks paling tinggi untuk satu saham adalah 15%.
Untuk indeks IDX High Dividend 20, evaluasi mayor dilakukan setiap akhir bulan Januari dan selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Februari. Evaluasi Minor untuk indeks tersebut dilakukan setiap akhir bulan Juli dan selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Agustus.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio berharap indeks saham baru ini dapat menjadi alternatif acuan bagi para investor dan pengelola dana dalam melakukan investasi.
Kepada Bisnis.com, Research Analyst PT Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan diluncurkannya indeks IDX High Dividend 20 memberi kejelasan kepada investor.
“Kalau mau pilih saham dengan dividen besar, pilihan saham ada di indeks ini,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis.com hari ini, Jumat (18/5/2018).
Menyusul peluncuran indeks IDX High Dividend 20 kemarin, sejumlah saham yang tercantum dalam daftar indeks mencatat kenaikan, di antaranya saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang menguat 3,72% ke Rp1.950 per lembar saham pada akhir sesi I perdagangan hari ini, setelah berakhir di posisi 1.880 pada perdagangan Kamis (17/5/2018).
Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) ikut menguat sebesar 1,58% ke Rp69.175 per lembar saham pada akhir sesi I perdagangan hari ini, setelah berakhir di posisi 68.100 pada perdagangan Kamis (17/5/2018).
Berikut beberapa saham yang masuk dalam indeks IDX High Dividend 20 yang mencatatkan kenaikan dalam satu tahun terakhir (per akhir sesi I perdagangan hari ini):
Kode | Nama Emiten | Harga Saham 18 Mei 2017 (Rp) | Harga Saham 18 Mei 2018 (Rp)* |
ADRO | Adaro Energy Tbk. | 1.435 | 1.950 |
BBCA | Bank Central Asia Tbk. | 17.400 | 22.000 |
BBNI | Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. | 6.525 | 7.725 |
BJBR | BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. | 1.985 | 2.050 |
BJTM | BPD Jawa Timur Tbk. | 655 | 700 |
ITMG | Indo Tambangraya Megah Tbk. | 15.300 | 26.675 |
MPMX | Mitra Pinasthika Mustika Tbk. | 815 | 1.035 |
SIDO | Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. | 530 | 805 |
UNTR | United Tractors Tbk. | 23.450 | 35.900 |
Sumber: Bloomberg
Keterangan: *per akhir sesi I perdagangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel