Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dekati Level 6.000 di Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Jumat (11/5/2018), di tengah penguatan bursa saham global.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Jumat (11/5/2018), di tengah penguatan bursa saham global.

IHSG dibuka dengan kenaikan 0,26% atau 15,15 poin di level 5.923,09 dan menguat 1% atau 59,09 poin ke level 5.967,03 pada pukul 09.10 WIB. Adapun pada perdagangan Rabu (9/5), IHSG berhasil rebound dan berakhir menguat 2,31% atau 133,22 poin di level 5.907,94.

Sebanyak 118 saham bergerak menguat, 21 saham bergerak melemah, dan 440 saham stagnan dari 579 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor perdagangan (+1,51%), tambang (+1,33%), dan finansial (+1,09%). Adapun sektor pertanian bergerak di zona merah dengan pelemahan 0,42%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 lanjut menguat 1,36% atau 7,03 poin ke 523,46 pada pukul 09.11 WIB, setelah rebound dengan berakhir menguat 3,40% atau 17 poin di posisi 516,43 pada perdagangan Rabu (9/5).

Sementara itu, indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,36% dan indeks PSEi Filipina menguat 1,65% pagi ini.

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,57% dan 0,76%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,55% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,94%. Di China, indeks Shanghai Composite turun 0,01% dan CSI 300 China naik 0,04%.

Dilansir Bloomberg, bursa Asia menguat mengikuti reli bursa saham di Amerika Serikat (AS) setelah rilis data inflasi AS yang kurang bergairah mengindikasikan bahwa The Federal Reserve tidak akan terburu-buru dalam hal pengetatan kebijakan moneter.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun lebih lanjut ke bawah 3% menyusul laporan harga konsumen yang mencatat kenaikan lebih kecil daripada ekspektasi untuk bulan April.

“Pasar lega dengan tidak adanya kejutan kenaikan terhadap statistik inflasi,” ujar Peter Boockvar, chief investment officer of Bleakley Financial Group, seperti dikutip Bloomberg.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BMRI

+3,14%

BBRI

+2,49%

HMSP

+1,94%

BBNI

+3,73%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

UNVR

-1,67%

MYOR

-7,51%

ICBP

-1,47%

BWPT

-15,32%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro