Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa Eropa berakhir menguat pada perdagangan Rabu (9/5/2018), ditopang penguatan sektor minyak setelah Presiden AS Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran.
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,6% di level tertinggi barunya dalam tiga bulan, sedangkan harga minyak mentah membantu kinerja indeks FTSE 100 naik 1,3%.
Ketika sejumlah update laporan keuangan perusahaan juga memberikan dukungan untuk pasar secara keseluruhan, saham perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan Iran jatuh, termasuk saham Airbus, Renault, dan PSA.
Sementara itu, indeks minyak dan gas mencatat kenaikan sektoral terbesar, sebesar 2,9% ke level tertingginya dalam tiga tahun seiring reli minyak mentah setelah keputusan Presiden Trump mengenai Iran meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah serta menimbulkan ketidakpastian atas pasokan global.
“Sementara penandatangan [kesepakatan nuklir Iran] tetap bertahan, keputusan Trump berpotensi meningkatkan ketidakstabilan geopolitik, terutama di Timur Tengah,” demikian sebut analis Accendo Markets dalam risetnya, seperti dikutip Reuters.
Saham sejumlah perusahaan minyak yakni Total, Royal Dutch Shell, dan Eni diperdagangkan naik antara 1,9%-3,9%. Sektor minyak membukukan penguatan harian terbaiknya dalam sebulan.
Tetapi, harga minyak yang lebih tinggi membebani saham maskapai penerbangan, dengan Ryanair, Air France, dan Lufthansa turun 0,8%-2,2%.
Sektor perjalanan membukukan kinerja terburuk, dengan pelemahan 1%, saat saham perusahaan perjalanan dan pariwisata terbesar Eropa TUI Group turun 1,6% menyusul update laporan keuangan yang mengecewakan.
Di sisi lain, saham Siemens naik 3,9% setelah raksasa industri asal Jerman itu menaikkan panduan laba full year, sekaligus mengimbangi kekhawatiran sehubungan dengan Iran.
Produsen bata terbesar di dunia, Wienerberger, naik 7,2% setelah menyatakan perkiraan akan memenuhi estimasi laba full year berkat permintaan yang kuat dari Eropa Timur.
Secara keseluruhan, performa ekuitas di Eropa telah mengungguli Wall Street, didukung pelemahan euro terhadap lonjakan dolar serta musim laporan keuangan.