Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertajam rebound-nya dan ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (7/5/2018), mematahkan koreksi selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
IHSG ditutup menguat 1,60% atau 92,75 poin di level 5.885,10, setelah rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,39% atau 22,61 poin di level 5.814,96. Adapun pada perdagangan Jumat (4/5), IHSG berakhir melorot 1,13% atau 66,39 poin di level 5.792,34.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.808,19 – 5.885,10. Dari 577 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 216 saham menguat, 167 saham melemah, dan 194 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor konsumer (+5,09%) dan tambang (+1,37%). Adapun sektor aneka industri berakhir sendiri di zona merah dengan pelemahan 1,49%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir menguat 1,59% atau 7,97 poin di level 510,06, setelah dibuka dengan kenaikan 0,53% atau 2,64 poin di posisi 504,73.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I /2018 sebesar 5,06% year on year atau naik 0,05 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,01%. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV/2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka pertumbuhan kuartal I/2018 sangat menjanjikan, karena lebih tinggi dari periode yang sama pada 2017, 2016 dan 2015.
"Kita harapkan di triwulan (kuartal) selanjutnya bisa lebih tinggi lagi karena ada momen Lebaran, Pilkada, Asian Games dan lain sebagainya," kata Suhariyanto, Senin (7/5/2017).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyatakan momentum pertumbuhan ekonomi terlihat meningkat dalam dua kuartal mendatang seiring meningkatnya belanja konsumen selama perayaan Idul Fitri dan Asian Games.
“Konsumsi, yang stabil pada kuartal I, akan mendapat dorongan lebih lanjut seiring dengan pemberian gaji ke-13,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif sore ini dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,74%), indeks PSEi Filipina (-0,17%), indeks SE Thailand (+0,03%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,35%).
Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix naik 0,09% dan Nikkei 225 Jepang turun 0,03%. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 1,48% dan 1,58%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup naik 0,23%.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific naik tipis 0,1% ke posisi 172,61 pada pukul 4.14 sore waktu Hong Kong. Pasar Asia berjuang keras untuk naik saat dolar AS menguat dan tensi geopolitik berlanjut.
Sementara itu, kepercayaan investor terbebani kemungkinan Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan sejumlah negara.
“Probabilitas kenaikan suku bunga menjadi lebih tinggi dari yang diharapkan karena dolar menguat,” kata Hao Hong, chief strategist di Bocom International Holdings Co.
“Jika AS ditarik keluar dari kesepakatan Iran, minyak bisa melonjak dan semakin menambah tekanan inflasi,” tambahnya, dikutip Bloomberg.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
HMSP | +8,23 |
UNVR | +5,62 |
BMRI | +2,64 |
TLKM | +1,88 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
ASII | -2,41 |
UNTR | -2,45 |
BBNI | -2,01 |
SMBR | -2,74 |
Sumber: Bloomberg