Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (4/5/2018).
IHSG melemah 0,95% atau 55,47 poin ke level 5.803,26 di akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,16% atau 9,42 poin di level 5.849,31. Adapun pada perdagangan Kamis (3/5), IHSG berakhir anjlok 2,55% atau 153,51 poin di level 5.858,73.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.768,38 – 5.855,11. Sebanyak 121 saham menguat, 220 saham melemah, dan 236 saham stagnan dari 577 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama sektor finansial (-1,93%), tambang (-0,92%), dan konsumer (-0,85%).
Sementara itu, nilai tukar rupiah lanjut melemah 4 poin atau 0,03% ke level Rp13.943 per dolar AS pada pukul 11.25 WIB.
Menurut kepala riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing, pelemahan IHSG dipengaruhi kekhawatiran mengenai data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
“Indeks melemah untuk hari kedua berturut-turut saat sejumlah investor khawatir bahwa data [PDB] kuartal pertama Indonesia yang akan dirilis pada Senin akan lebih lemah dari ekspektasi,” ujar Tobing, seperti dikutip Bloomberg.
Data pertumbuhan PDB kuartal 1/2018 dijadwalkan akan dirilis pada Senin (7/5/2018). Ekonomi diperkirakan akan tumbuh 5,18% (y-o-y) pada kuartal pertama, menurut perkiraan media 9 analis dalam survei Bloomberg.
“Pergerakan IHSG di level 5.600-5.700 mungkin tingkat dimana valuasi menjadi cukup menarik bagi investor asing untuk mengurangi atau menghentikan penjualan saham-saham Indonesia dan investor lokal mulai membeli secara signifikan,” tambah Tobing.
Trimegah merekomendasikan pembelian selektif serta menyebutkan sejumlah saham berkapitalisasi kecil masih menarik dan telah mengungguli kinerja year-to-date pasar.
Bersama IHSG, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara ikut melemah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,65%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,38%), dan indeks SE Thailand (-0,19%). Adapun indeks PSEi Filipina naik 0,11%.
Di kawasan Asia lainnya, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,64% dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,52%. Adapun indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,12% dan 0,16%.
Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia turun saat investor mencermati implikasi dari diskusi perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China.
Perhatian pasar juga tertuju pada ekonomi AS, dengan pertumbuhan upah dan data pekerjaan yang akan dirilis hari ini waktu setempat, setelah bank sentral AS Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunganya dalam pertemuan kebijakan 1-2 Mei.