Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bioskop, PT Graha Layar Prima Tbk. akhirnya membukukan laba pada 2017 lalu, setelah selama 2015—2016 terus membukukan kerugian. Pada 2017, perseroan mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,44 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, pada 2015 kerugian emiten dengan kode saham BLTZ tersebut mencapai Rp36,09 miliar, dan mengecil menjadi Rp15,5 miliar pada 2016.
Manajemen pemilik jaringan layar bioskop CGV Blitz tersebut menyampaikan capaian laba bersih itu diperoleh dari upaya perseroan untuk melakukan eskpansi secara masif. Pada 2017, jumlah penonton Blitz mencapai 15 juta atau meningkat 50% dari tahun sebelumnya.
“Hingga akhir 2017, perseroan telah berhasil membuka 16 bioskop baru yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, sehingga perseroan mengelola total 42 bioskop. Kami juga membuka bioskop di beberaa kota baru seperti Tegal, Pekanbaru, Mataram, Palembang, Solo, dan Lampung,” ungkap Direksi Graha Layar Prima, menyertai laporan keuangan.
Adapun, pada tahun lalu perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp849,24 miliar, meningkat 47,3% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp576,56 miliar.
Pendapatan dari sektor bioskop menjadi kontributor utama pada total pendapatan bersih perseroan pada 2017, yaitu mencapai 67,08%. Secara rinci, pendapatan dari sektor bioskop pada tahun lalu berkontribusi hingga Rp569,62 miliar atau meningkat 50,76% dari 2016 yang sebesar Rp377,84 miliar.
Baca Juga
Selain dari penambahan bioskop, manahemen mencapat peningkatan pendapatan pada tahun lalu juga disumbangkan oleh pilihan film yang berkualitas. Beberapa film yang berkontribusi besar menyumbang pendapatan BLTZ yaitu Jumanji, Fast & Furious 8, Spider-Man, Homecoming Transformer, Annabelle, Guardian of Galaxy Volume Two dan Thor : Ragnarok.