Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Finance Indonesia akan kembali menerbitkan obligasi senilai Rp750 miliar pada kuartal kedua tahun ini, menyusul emisi senilai Rp1,08 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan informasi dari PT Indo premier Sekuritas sebagai salah satu underwriter emisi obligasi ini, Senin (16/4/2018), obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan sejak tahun lalu.
Obligasi yang akan diterbitkan anak usaha PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) ini memiliki nama yakni Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Tahap III Tahun 2018.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A tenor 370 hari, Seri B tenor 36 bulan, dan Seri C tenor 60 bulan. Masa penawaran awal atau bookbuilding sedang berlansung dan akan berakhir pada Selasa (24/4/2018) pekan depan.
Obligasi ini memiliki peringkat idA dari Pefindo. Berdasarkan kondisi yield si pasar sekunder, rentang kupon yang ditawarkan perseroan berdasarkan peringkat tersebut adalah Seri A sebesar 6,25% - 6,75%, Seri B sebesar 7,50% - 8,35%, dan Seri C sebesar 7,75% - 8,60%.
Obligasi ini diterbitkan dengan harga penawaran 100% dari nilai nominal obligasi dan dijaminkan 50% dari total penerbitan berupa piutang. Rencananya, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan.
Baca Juga
Setelah masa bookbuilding berakhir, masa penawaran umum akan dilakukan pada 11-14 Mei 2018 dan setelahnya dilanjutkan dengan penjatahan, pembayaran dari investor, distribusi obligasi dan pencatatan di bursa berturut-turut pada 15-18 Mei 2018. Jadwal ini masih bersifat tentatif.
Indo Premier Sekuritas mencatat sejumlah pertimbangan bagi kelayakan investasi dari instrumen ini.
Pertama, obligasi ini didukung oleh pemegang saham yang berpengalaman dalam bidang otomotif serta manajemen yang handal dan berpengalaman pada bidangnya. Perseroan didukung oleh sinergi yang kuat dengan Indomobil Group untuk menggarap captive market
Kedua, diversifikasi sumber pendanaan yang didukung oleh institusi perbankan maupun institusi keuangan non-bank, baik nasional dan internasional
Ketiga, industri pembiayaan yang masih terbuka lebar untuk pertumbuhan dengan diberlakukannya POJK No. 29 Tahun 2014 mengenai perluasan ruang lingkup usaha perusahaan pembiayaan.
Keempat, kinerja keuangan yang solid dan bertumbuh.
Kelima, rekam jejak pembayaran obligasi yang baik dan didukung oleh peringkat kredit yang baik yaitu idA dari Pefindo.
Keenam, luasnya jaringan pelayanan didukung oleh infrastruktur sistem informasi dan tekonologi yang terintegrasi untuk mempermudah proses pengolahan kredit
Adapun, saat menggelar penawaran PUB tahap sebelumnya, yakni Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Tahap II Tahun 2018, perseroan mendulang permintaan mencapai Rp1,3 triliun. Padahal, target penerbitan hanya Rp750 milir. Alhasil, perseroan menaikkan penerbitan menjadi Rp1,08 triliun.