Bisnis.com, JAKARTA – Harga kakao mencatat kenaikan tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir dengan permintaan yang tidak sebanding. Sementara itu, hasil panen menjadi penyebab utama.
Pada perdagangan Kamis (12/4/2018), pukul 14.00 WIB, harga kakao kontrak teraktif Juli 2018 di bursa di ICE Futures New York menguat 49 poin atau 1,94% menjadi US$2.580 per ton.
Sepanjang tahun berjalan, harga melonjak 34,62%, membalap 23 komoditas lainnya yang terpantau Standard & Poor’s GSCI Commodity Index. Lonjakan tersebut menjadi yang tertinggi selama satu dekade terakhir.
Perusahaan pengolahan kakao Barry Callebaut AG mengungkapkan bahwa kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya permintaan saat hasil panen tidak sebanyak musim sebelumnya. Adapun, pertumbuhan penjualan coklat semakin melambat.
CEO di Barry Callebaut Antoine de Saint-Affrique menyampaikan, keadaan pasar saat ini sudah lebih baik dibanding pada tahun lalu, meskipun data menunjukkan pertumbuhan penjualan memang melambat sejak Januari.
Data lembaga analisis Nielsen menyebutkan, perdagangan cokelat melonjak dalam beberapa tahun terakhir bersumber dari proyeksi defisit yang terjadi pada musim 2017/2018 sehingga mendorong pemilik modal untuk meningkatkan taruhan bullish di futures Amerika Serikat ke tingkat tertinggi sejak 2016.