Bisnis.com, JAKARTA—Bitcoin adalah suatu fenomena yang merambah ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa biaya untuk menambang sekeping bitcoin itu terbilang tinggi.
Jumlah anggota aktif bursa aset digital di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 juta pada akhir 2018. CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan Indodax kini melayani pertukaran terhadap 18 aset digital melalui platformnya.
“Dari 1,1 juta orang yang tergabung di dalam platform kami, kebanyakan sebatas memperjual belikan Bitcoin, baru kemudian Ethereum dan Ripple,” ujarnya, belum lama ini.
Sebelum sampai di bursa jual beli, Bitcoin harus ditambang terlebih dahulu. Prosesnya yang tidak mudah dan memakan biaya yang besar menjadikan mata uang digital ini sebagai salah satu aset digital yang bernilai tinggi dan banyak diburu.
Berdasarkan laporan EliteFixtures.com, biaya listrik yang dibutuhkan untuk menambang sekeping bitcoin bervariasi di setiap negara. Laporan ini bermula dari induk usaha perusahaan mereka, yaitu Crescent Electric Supply Company yang melakukan studi tentang biaya penambangan bitcoin di setiap negara bagian di AS.
Dengan menggunakan data rata-rata dari tiga rig penambangan dan biaya listrik rata-rata di setiap negara bagian AS, mereka mendapatkan beberapa hasil yang cukup menarik yang menunjukkan bagaimana biaya bisa sangat berbeda tergantung di mana Anda tinggal.
EliteFixtures.com memutuskan untuk memperluas penelitian ini ke level global untuk menentukan biaya listrik yang diperlukan untuk menambang satu bitcoin di 115 negara berbeda berdasarkan tarif listrik rata-rata sesuai dengan data pemerintah, data perusahaan utilitas, dan/atau laporan dunia dari IEA, EIA, OANDA, dll.
Untuk rig penambangan, EliteFixtures.com menggunakan AntMiner S9, AntMiner S7, dan Avalon 6. “Kami dapat menghitung jumlah berapa hari yang dibutuhkan untuk menambang satu koin dan berapa banyak daya listrik yang akan digunakan,” mengutip laporan yang dirilis pada akhir Februari 2018 tersebut.
Dari hasil studi yang dilakukan oleh EliteFixtures.com, ongkos penambangan bitcoin termahal dilakukan di Korea Selatan, sedangkan yang termurah di Venzuela.
Sementara itu, Anda membutuhkan biaya listrik sekitar US$4.329 atau sekitar Rp59,3 juta (kurs Rp13.700 per dolar AS) untuk menambang sekeping bitcoin di Indonesia.
Namun, ini baru berupa biaya listrik. Anda juga masih harus membeli perangkat lunak dan keras untuk melakukan penambangan bitcoin yang tentunya akan membutuhkan biaya besar.
Berikut ringkasan laporan lengkap studi EliteFixtures.com tentang biaya listrik yang dikeluarkan untuk menambang bitcoin di sejumlah negara: