Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Korporasi Selamatkan Return Reksa Dana Campuran

Return yang dihasilkan oleh reksa dana cukup memuaskan. Berdasarkan data Infovesta Utama, ada dua jenis reksa dana yang menghasilkan imbal hasil cukup tinggi yakni saham dan campuran.

Bisnis.com, JAKARTA – Return yang dihasilkan oleh reksa dana cukup memuaskan. Berdasarkan data Infovesta Utama, ada dua jenis reksa dana yang menghasilkan imbal hasil cukup tinggi yakni saham dan campuran.

Kinerja indeks reksa dana saham sepanjang tahun berjalan per 6 April terkoreksi sebesar 1,22%, lebih baik dibandingkan penurunan IHSG yang menjadi acuan yakni sebesar 2,84%. Padahal biasanya, penurunan indeks reksa dana saham selalu lebih buruk dibandingkan IHSG.

Return Majoris Saham Strategi Indonesia yakni sebesar 20,06%, kemudian disusul oleh Archipelago Equity Growth sebesar 17,7%. Keduanya merupakan reksa dana yang ditempatkan pada pasar saham.

Sejumlah produk reksa dana campuran juga menghasilkan return yang cukup menggembirakan. Diantaranya adalah Simas Maju Berkembang dengan return 17,2% dan Sucorinvest Anak Pintar yang menghasilkan return 9,74%.

Chief Investment Officer PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengatakan, hasil yang cukup positif itu disebabkan oleh keputusan fund manager untuk beralih dari obligasi pemerintah ke obligasi korporasi.

“Pertukaran obligasi itu kami imbangi dengan pemilihan saham ke emiten second liner. Jadi penurunan indeks yang berdampak ke blue chip tidak berdampak ke kami,” ujarnya.

Senada dengan Wawan, Jemmy menilai tahun ini saham lapis kedua masih cukup menarik, terumata emiten tambang. Kebijakan pemerintah yang mengatur harga jual batu bara tidak terpengaruh karena mayoritas komoditas ini dipasarkan di luar negeri.

Sementara itu, terkait dengan obligasi pemerintah menurutnya masih ada potensi untuk pemulihan. Artinya, untuk reksa dana yang ditempatkan pada obligasi masih sangat fleksibel.

“Kemarin kami ganti ke obligasi korporasi karena return menarik. Tapi ada kemungkinan nanti kembali ke obligasi pemerintah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper