Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk., (MEDC) berencana melakukan Penanaman Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) melalui penerbitan 1,77 miliar lembar saham dengan target pendanaan sekitar Rp2,31 triliun.
Dalam publikasi perseroan pada Sabtu (7/4/2017), manajemen MEDC menyebutkan harga pelaksanaan penerbitan saham baru mengacu kepada rata-rata harga penutupan perdagangan saham selama 25 hari sejak 2 Maret 2018 hingga 6 April 2018. Jadi, harga pelaksanaan transaksi sekurang-kurangnya Rp1.305,4 atau dibulatkan menjadi Rp1.306.
MEDC berencana menerbitkan saham baru maksimal 1,77 miliar lembar atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor sejumlah 17,73 miliar. Artinya, perseroan berpotensi mengantongi dana sekitar Rp2,31 triliun dari aksi private placement.
"Saham baru tersebut akan diterbitkan dari saham portepel perseroan dengan nilai nominal Rp25 per saham," papar manajemen, Sabtu (7/4/2018).
Dengan asumsi seluruh saham telah diterbitkan dalam rangka PMTHMETD, maka kepemilikan pemegang saham perseroan akan terdilusi maksimal sejumlah 9,09%.
Setelah PMTHMETD, kepemilikan PT Medco Daya Abadi Lestari di MEDC berkurang menjadi 45,94% dari sebelumnnya 50,54%, penguasaan Diamond Bridge Pte Ltd., turun menuju 19,64% dari sebelumnya 19,64%.
Baca Juga
Adapun, kepemilikan masyarakat setelah private placement berkurang menjadi 24,62% dari sebelumnya 27,08%. Jumlah saham meningkat menjadi Rp487,54 miliar dari sebelumnya Rp443,22 miliar. Namun, nilai saham dalam portepel menurun menuju Rp462,45 miliar dari sebelumnya Rp506,77 miliar.
Dalam melakukan aksi korporasi, manajemen akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 Mei 2018. Penerbitan saham baru melalui PMTHMETD dapat dilaksanakan 2 tahun sejak persetujuan rapat.
Menurut manajemen, ada dua manfaat utama pelaksanaan private placement bagi perseroan. Pertama, MEDC mendapatkan dana tambahan untuk memperkuat struktur permodalan. Kedua, peningkatan ekuitas dan posisi kas perseroan.
Setelah PMTHMETD, jumlas kas dan setara kas Medco akan meningkat sebanyak-banyaknya 48,08% menjadi US$532,98 juta dari posisi per September 2017 senilai US$364,84 juta. Nilai ekuitas naik menuju US$1,23 miliar dari sebelumnya US$1,06 miliar.
Dengan memerhatikan selisih antara nilai nomimal Rp25 dengan harga penerbitan Rp1.306 per saham, akan dicatat dalam agio saham sebesar Rp2,27 trilun. Nilai tersebut setara dengan US$164,92 juta.
Dari sisi finansial per September 2017, rasio lancar perusaaan meningkat menjadi 1,65 dari sebelumnya 1,32 karena penurunan dari saldo kas pinjaman jangka panjang atau obligasi berdenominasi dolar AS. Peerseroan juga memertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 3x.
Dari kewajiban perusahaan, kewajiban berbunga mencapai US$2,04 miliar. Rasio utang terhadap ekuitas per September 2017 ialah 1,92x, turun dibandingkan akhir 2016 sebesar 2,18x.
Mengenai calon investor, perseroan sedang mencari mitra strategis untuk membeli saham baru MEDC.
"Perseroan sedang mencari investor strategis untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perseroan melalui PMTHMETD, termasuk investor finansial (financial investor)," paparnya.
Buyback
Di samping melakukan private placement, MEDC berencana melakukan pembelian saham kembali sebanyak-banyaknya Rp68 juta. Jumlah saham buyback ialah 354,58 juta lembar atau 2% dari modal ditempatkan dan disetor.
Perseroan berupaya untuk senantiasa meningkatkan nilai kepada pemegang saham, seperti meningkatkan return on equity (ROE). Selain pertumbuhan dan perluasan usaha, pembelian kembali saham dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan ROE perusahaan.
"Pelaksanaan buyback akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perseroan dalam mengelola modal dan memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham. Aksi ini juga akan memfasilitasi pengembalian kelebihan kas dan dana bagi pemegang saham dengan cara yang efektif dan efisien," tulis manajemen MEDC.
Pembelian kembali saham akan berlangsung dalam jangka waktu paling lama 18 bulan terhitung sejak tanggal 15 Mei 2018 sampai dengan 14 November 2019. MEDC telah menunjuk PT BNI Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia.