Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten tambang batu bara PT Golden Energy Mines Tbk., (GEMS) menargetkan proses akuisisi PT Barasentosa Lestari (BSL) rampung sebelum akhir Juni 2018. Estimasi tersebut mundur dari target sebelumnya pada Maret 2018.
Dalam laporan perusahaan yang dipublikasikan Jumat (6/4/2018), manajemen GEMS menyatakan perusahaan masih dalam proses mengakuisisi BSL yang memiliki konsensi tambang di Sumatera Selatan.
Perkiraan sumber daya batu bara BSL sebesar 393 juta ton dengan cadangan sejumlah 194,6 juta ton. Berdasarkan penilaian independen, area konsensi tersebut memiliki nilai US$258,5 juta pada 1 April 2017.
Pada 12 Mei 2017, perseroan telah menandatangani conditional share & MCB Purchase Agreement dengan GMR Energy (Netherland) BV dan GMR Infrastruktur (Overseas) Ltd.
Penandatanganan tersebut sehubungan dengan rencana akuisisi 100% saham BSL Group dengan nilai US$59,27 juta dan obligasi wajib konversi BSL Group dengan nilai US$6,37 juta. "Akuisisi ini ditargetkan rampung sebelum akhir Juni 2018," papar manajemen GEMS, Jumat (6/4/2018).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, GEMS berencana merampungkan akuisisi BSL pada Oktober 2017. Kemudian, target molor menjadi Maret 2018, dan kini menjadi Juni 2018.
Baca Juga
Corporate Secretary PT Golden Energy Mines Tbk., (GEMS) Sudin mengungkapkan, lamanya proses akuisisi disebabkan perseroan membutuhkan perizinan dari dua pihak, yakni induk usaha dan pemerintah.
“Kami masih perlu persetujuan dari dua sisi, yaitu induk usaha dan juga pemerintah melalui Kementerian ESDM. Kami sedang membahas itu, progress-nya bagus,” paparnya.
GEMS merupakan anak usaha dari Golden Energy & Resources Ltd yang erdaftar di Bursa Efek Singapura. Selain itu, BSL adalah perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) yang memerlukan persetujuan Menteri ESDM.