Bisnis.com, JAKARTA—Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. memutuskan untuk membagi 10% laba bersih atau setara Rp36,55 miliar kepada pemegang saham.
Adapun, nilai laba Tiphone Mobile Indonesia pada 2017 senilai Rp417,59 miliar, atau turun 10,8% dari posisi Rp468,87 miliar pada 2016. Meskipun terjadi penurunan laba, rapat memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp5 per saham kepada pemegang saham Tiphone Mobile Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Tiphone Mobile Indonesia Semuel mengatakan, laba yang dibagikan hanya 10%. Sisa laba lainnya, sebanyak Rp5 miliar digunakan untuk cadangan dan sisanya untuk penambahan modal kerja.
Pada tahun lalu, emiten bersandi saham TELE mencatatkan pendapatan senilai Rp27,91 triliun pada akhir 2017, tumbuh 2,21% year on year, dari posisi Rp27,31 triliun pada 2016. Tahun ini, TELE optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% atau menjadi Rp31 triliun hingga akhir tahun ini.
Lebih merinci, penjualan TELE pada 2017 terdiri dari voucher dan prepaids card senilai Rp20,69 triliun, penjualan telepon genggam senilai Rp7,21 triliun dan lainnya Rp1,18 miliar. Dia optimis pasar telepon selular akan berkembang seiring dengan peningkatan layanan paket data berkecepatan tinggi yang digarap oleh operator dan makin murahnya harga smartphone.
Selain itu, TELE juga akan meningkatkan layanan teknologi digital. Dia mengatakan, perseroan akan memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk pengembangan usaha di masa mendatang, selain tetap mengandalkan jaringan tradisional yang telah ada.