Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koreksi Mayoritas Sektor Bebani IHSG Hingga Akhir Sesi I

Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018), sejalan dengan koreksi yang dialami mayoritas sektor.
Karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018), sejalan dengan koreksi yang dialami mayoritas sektor.

IHSG melemah 0,50% atau 31,36 poin ke level 6.179,33 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,51% atau 31,97 poin di level 6.178,73. Adapun pada perdagangan Jumat (23/3), IHSG berakhir melemah 0,69% atau 43,38 poin di posisi 6.210,70.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak pada kisaran 6.167,34 - 6.203,46. Sebanyak 169 saham menguat, 169 saham melemah, dan 232 saham stagnan dari 570 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor infrastruktur (-0,88%) dan finansial (-0,71%). Sektor tambang menguat 0,90% dan pertanian cenderung stagnan.

Bersama IHSG, mayoritas indeks saham di Asia Tenggara memerah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,70%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,42%), dan indeks PSEi Filipina (-1,66%). Adapun indeks SE Thailand naik 0,09%.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix masing-masing terpantau turun 0,60% dan 0,82%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,29% dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,69%.

Adapun di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing terpantau melorot 1,64%.

Aksi jual yang membebani pasar global pekan lalu berlanjut di Asia pada perdagangan hari ini, dengan pelemahan terhadap mayoritas indeks saham di Asia saat investor terus mencermati apakah dampak kebijakan proteksionisme Amerika Serikat (AS) terhadap pertumbuhan global.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro