Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distribusi telepon seluler dan gawai, PT Erajaya Swasembada Tbk. membukukan laba sebesar Rp339,45 miliar pada tahun lalu, naik 28,7% dari capaian pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp263,75 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham ERAA tersebut berhasil mencetak nilai penjualan mencapai Rp24,23 triliun pada 2017, meningkat 15,01% dibandingkan dengan penjualan pada 2016 yang sebesar Rp20,54 triliun.
Adapun, laba usaha perusahaan terkerek tipis menjadi Rp600 miliar pada 2017, meningkat 12,4% dibandingkan dengan 2016 yang sebesar Rp533,55 miliar. Hingga akhir tahun lalu, posisi kas dan setara kas perseroan tercatat minus Rp501,11 miliar, turun signifikan dari 2016 yang sebesar Rp11,33 miliar.
Sepanjang tahun ini, perseroan akan agresif membuka gerai, dengan target 250 hingga akhir 2018. Tahun lalu, perseroan telah menambah 50 gerai yang sebagian besarnya di tingkat kota dan kabupaten, terutama di daerah luar Pulau Jawa.
Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk. Hasan Aula mengungkapkan perseroan ingin memperluas footprint dan membuat toko lebih terjangkau. Pemegang merek gerai Erafone tersebut bahkan menjajaki sejumlah pinjaman untuk menambah modal kerja.
“Kami ingin memastikan punya jaringan yang besar. saat ini lebih dari 60% toko kami ada di Jabodetabek, dan target 250 gerai itu tersebar di kota/kabupaten,” ungkap Hasan pada Bisnis.com, belum lama ini.
Baca Juga
Untuk dapat agresif membangun gerai, sepanjang tahun ini emiten dengan kode saham ERAA tersebut sudah membekali kas perusahaan dengan beberapa pinjaman. Awal pekan ini, ERAA memperoleh pinjaman sebesar Rp1,475 triliun dari Bank BCA yang akan digunakan perseroan untuk investasi gerai dan modal kerja
