Bisnis.com,JAKARTA — Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk., turun 52,19% secara year-on-year pada 2017.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan perseroan, Kamis (22/3/2018), emiten berkode saham INTP itu mengantongi pendapatan Rp14,43 triliun. Jumlah itu menipis 6,05% dari capaian periode sebelumnya Rp15,36 triliun.
Di tengah pendapatan yang tergerus, sejumlah pos pengeluaran beban perseroan mengami kenaikan signifikan. Beban pokok penjualan perseroan naik 4,31% dari Rp9,03 triliun pada 2016 menjadi Rp9,42 triliun pada tahun lalu.
Beban usaha INTP juga tercatat naik 13,65% secara yoy pada 2017 menjadi Rp3,08 triliun. Pada 2016, beban usaha perseroan tercatat senilai Rp2,71 triliun.
Sementara itu, beban operasi INTP naik signifikan menembus 176,93%. Tercatat, beban operasi naik dari RP43,70 miliar menjadi Rp121,02 miliar.
Dengan demikian, perseroan mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,85 triliun. Pencapaian tersebut turun 52,19% dari sebelumnya Rp3,87 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, kinerja INTP pada 2017 di bawah ekspektasi konsensus. Para analis memperkirakan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp14,65 triliun dan Rp2,05 triliun