Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bursa saham Asia menguat pada perdagangan Senin (12/3/2018) setelah data tenaga kerja Amerika Serikat berhasil mengurangi kekhawatiran terhadap inflasi dan kenaikan suku bunga yang lebih cepat.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau menguat 0,4%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,9% dan futures E-Mini untuk indeks S&P 500 menguat 0,23%.
Dilansir Reuters, kekhawatiran inflasi memudar pada hari Jumat (9/3/2018) setelah data non-farm payroll AS melonjak 313.000 pekerjaan bulan lalu, namun pertumbuhan tahunan rata-rata pendapatan per jam melambat menjadi 2,6% setelah lonjakan pada Januari.
Perlambatan dalam pertumbuhan menurunkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan memproyeksikan kenaikan suku bunga sebanyak empat kali pada pertemuan kebijakannya minggu depan.
"Rilis data tersebut melengkapi berita positif dengan sempurna, menunjukkan pekerjaan bersih yang kuat secara keseluruhan di samping kenaikan tingkat partisipasi dan upah melambat yang menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja dipenuhi oleh pencari kerja baru," kata analis JPMorgan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.
"Kenyataannya, pasar mungkin menilai terlalu banyak dalam satu laporan tenaga kerja. Kenaikan suku bunga keempat mungkin telah dihindari namun pasar tenaga kerja semakin menunjukkan bukti adanya kekhawatiran ini dan pasti akan diterjemahkan ke dalam tekanan kenaikan upah," mereka mengingatkan.
Untuk saat ini, Wall Street dengan senang hati merespon positif dan Dow melonjak 1,77%, sementara S&P 500 naik 1,74% dan Nasdaq 1,79% pada perdagangan akhir pekan lalu.