Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Merosot Bersama Minyak

Harga batu bara turun lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis (8/3/2018), sejalan dengan pelemahan minyak mentah.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara turun lebih dari 1% pada akhir perdagangan Kamis (8/3/2018), sejalan dengan pelemahan minyak mentah.

Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019 berakhir merosot 1,78% atau 1,45 poin di US$80,05/metrik ton.

Harga batu bara kontrak Januari 2019 melemah untuk hari kedua berturut-turut setelah ditutup turun 0,37% di posisi 81,50 pada perdagangan Rabu (7/3), mematahkan reli tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun ke level terendahnya dalam tiga pekan pada akhir perdagangan Kamis (8/3), saat peningkatan suplai minyak AS dan penguatan dolar AS melampaui prospek permintaan bullish.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 berakhir melemah US$1,03 di US$60,12 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Mei 2018 berakhir turun 73 sen di US$63,61 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Sementara Goldman Sachs Group Inc. memproyeksikan pertumbuhan konsumsi global yang kuat, produksi dan stok minyak mentah di AS meningkat lebih tinggi berdasarkan laporan persediaan terakhir.

“Jika Anda melihat kembali laporan tersebut dan sentimen, semakin sulit bagi posisi bullish dan spekulatif ini untuk bertahan,” ujar Rob Haworth di US Bank Wealth Management.

“Spekulan mulai berpikir bahwa ini mungkin belum saatnya pasar yang bullish, meskipun tingkat penawaran dan permintaan sedikit lebih seimbang,” lanjut Haworth, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (9/3/2018).

Data Energy Information Administration (EIA) yang dirilis pada Rabu (7/3) menunjukkan output minyak mentah mingguan AS naik ke rekor baru pekan lalu, sedangkan persediaan minyak mentah naik ke level tertinggi sejak Desember.

Laporan bahwa penyedia data Genscape Inc. membukukan kenaikan persediaan di Cushing, pusat penyimpanan Oklahoma, pekan lalu juga menambah tekanan.

Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index naik sebanyak 0,6%. Mata uang AS yang lebih kuat mengurangi daya tarik bahan baku dalam mata uang dolar sebagai investasi, sehingga mendorong harga minyak mentah turun.

Seperti diketahui, harga batu bara bisa mengikuti gerak minyak mengingat dampaknya pada biaya produksi dan pengangkutan serta pengaruh terhadap sentimen secara keseluruhan dalam pasar energi.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

8 Maret

80,05

(-1,78%)

7 Maret

81,50

(-0,37%)

6 Maret

81,80

(+0,25%)

5 Maret

81,60

(+1,12%)

2 Maret

80,70

(+0,37%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro