Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) berencana menambah lahan tertanam seluas 10.000 hektare pada 2018.
Head Of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) Michael Kesuma menyampaikan, pada 2018 perusahaan berencana menambah lahan tertanam baru sekitar 7.000-10.000 hektare (ha). Rinciannya, 4.000-6.000 ha untuk tanaman kelapa sawit, dan 3.000-4.000 ha untuk pohon karet.
Per kuartal III/2017, total area perkebunan sawit perusahaan mencapai 135.431 ha, karet 17.759 ha, dan sagu 12.781 ha. Namun, tanaman sagu tidak bertambah dalam beberapa tahun terakhir.
“Yang cukup pesat kebun karet dalam 4 tahun hampir mencapai 18.000 ha,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (6/3/2018).
Menurutnya, pembukuan pendapatan dari penjualan karet baru bisa dilakukan SGRO dalam 2 tahun ke depan. Oleh karena itu, perusahaan masih mengandalkan pemasukan dari penjualan produk sawit.
Tahun ini, diperkirakan penjualan CPO perseroan meningkat 15%-20% year on year (yoy) dari 2017 sekitar 10% yoy.
Baca Juga
Untuk meningkatkan produksi, perusahaan akan mengoperasikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru pada Juni 2018 dengan kapasitas 30 ton/jam. Rampungnya pabrik baru membuat perseroan memilik total 8 PKS dengan kapasitas produksi 515 ton/jam.
Pada 2018, perusahaan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp600 miliar-Rp800 miliar untuk memperbesar aset perkebunan, pembangunan pabrik, dan peralatan. Sumber dana berasal dari kas internal.