Bisnis.com, JAKARTA – World Steel Association atau Worldsteel melaporkan produksi baja dunia untuk 64 negara pada Januari 2018 mencapai 139,4 juta ton, meningkat 0,8% dari periode yang sama pada tahun lalu. Hanya China dan AS yang dilaporkan mengalami penurunan produksi.
Dari laporan Worldsteel, Jepang telah menghasilkan 9 juta ton baja mentah pada Januari 2018, naik 0,3% dari Januari 2017. Dengan angka produksi yang sama, output India pada Januari 2018 tercatat naik 2,5% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Adapun, di Uni Eropa, produksi baja mentah Italia pada Januari 2018 mencapai 2 juta ton, naik 5,3% dari Januari 2017. Prancis dan Spanyol memproduksi masing—masing 1,4 juta ton atau naik 3% dan 1,1 juta ton atau naik 1% dari Januari 2017.
Kenaikan produksi baja juga terjadi di Turki sebesar 3,2 juta ton, naik 7,6% dari periode yang sama pada 2017. Begitu juga dengan Brasil, terjadi peningkatan produksi pada periode Januari 2018 menjadi 2,9 juta ton, naik 1,3% dari Januari 2017.
“Sementara itu, China dan Amerika Serikat mengalami penurunan produksi,” papar laporan Worldsteel yang dikutip Senin (5/3/2018).
Dari total kenaikan tersebut, Worldsteel mencatatkan adanya penurunan di China menjadi 67 juta ton, turun 0,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Negeri Panda merupakan produsen utama dunia yang menghasilkan hingga separuh dari produksi global.
Baca Juga
Penurunan produksi yang terjadi di China dipicu oleh reformasi pasokan yang dilakukan pemerintah Xi Jinping dalam suksesi mengurangi pencemaran udara.
Sementara AS menghasilkan 6,8 juta ton baja mentah pada Januari 2018, turun 2,2% dibandingkan periode Januari 2017.
“Rasio utilisasi kapasitas baja mentah dari 64 negara pada Januari 2018 adalah 70%. Angka ini merupakan 0,2% lebih rendah dari Januari 2017. Dibandingkan dengan Desember 2017, angka tersebut 0,7% lebih tinggi,” jelas Worldsteel.
