Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tindak Tegas Spekulan Harga Aluminium

Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) China berjanji untuk memperkuat pengawasannya atas harga logam nonferrous seperti aluminium untuk mencegah spekulasi berlebihan yang dapat mendistorsi pasar.
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Selasa (2/8)./Antara-Septianda Perdana
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Selasa (2/8)./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) China berjanji untuk memperkuat pengawasannya atas harga logam nonferrous seperti aluminium untuk mencegah spekulasi berlebihan yang dapat mendistorsi pasar.

Dilansir dari Reuters, dalam tinjauan tahunan sektor logam nonferrous yang dirilis pada Rabu (28/2/2018), MIIT melaporkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan asosiasi logam nonferrous dan departemen terkait untuk membantu menghindari spekulasi.

Harga aluminium di bursa Shanghai Futures Exchange (SHFE) telah turun sekitar 17% sejak September setelah mengalami bullish selama 8 bulan pertama pada 2017 dengan pertumbuhan secara year to date (ytd) mencapai 26%.

Senada, harga aluminium di London Metal Exchange (LME) juga turut mengalami pelemahan. Sepanjang tahun berjalan, aluminium melemah lebih dari 5% setelah pada Tahun Ayam Api mampu tumbuh hingga lebih dari 20%.

Tercatat, harga terakhir ditutup melemah 15 poin atau 0,70% menjadi US$2.132 per ton pada penutupan perdagangan Selasa (28/2/2018).

Reli yang terjadi pada tahun lalu terjadi menjelang turunnya produksi dari produsen papan atas dunia China, sampai pada akhirnya ternyata kurang parah dari yang diperkirakan sehingga membebani harga.

Logam nonferrous lainnya seperti tembaga dan nikel juga menarik spekuliatif, namun aluminium tampil paling menonjol dalam pernyataan MIIT tersebut.

Logam dasar tersebut terdaftar sebagai prioritas pada tahun ini termasuk skema pergantian kapasitas peleburan aluminium China melalui pengalihan kuota, merger, dan akuisis, serta mempercepat penghapusan kapasitas yang tidak efisien.

Negeri Panda telah menutup kapasitas peleburan aluminium sebagai bagian dari reformasi sisi penawaran. Pembatasan musim dingin akan dicabut pada 15 Maret mendatang.

Prioritas lain Kementerian untuk tahun ini ialah mempromosikan kerja sama internasional dan pengembangan serta penerapan bahan logam nonferrous baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper