Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CALON EMITEN: Kinerja Artajasa Bakal Terdorong Proyek Gerbang Pembayaran Nasional

PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. menyebut bisnis perseroan akan kian positif tahun ini, setelah sempat mengalami stagnasi pada tahun lalu. Pasalnya, perusahaan menjadi salah satu perusahaan pembayaran yang akan menggarap proyek Gerbang Pembayaran Nasional atau National Payment Gateway (NPG).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. menyebut bisnis perseroan akan kian positif tahun ini, setelah sempat mengalami stagnasi pada tahun lalu. Pasalnya, perusahaan menjadi salah satu perusahaan pembayaran yang akan menggarap proyek Gerbang Pembayaran Nasional atau National Payment Gateway (NPG).

Artajasa merupakan salah satu dari empat perusahaan pembayaran yang digandeng pemerintah dan Bank Indonesia untuk mengelola sistem pembayaran nasional. Selama ini, 95% sistem pembayaran oleh kartu akan diproses oleh principle luar negeri seperti Visa dan Mastercard.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Artajasa Pembayaran Elektronis Nawawi mengungkapkan implementasi NPG merupakan peluang besar bagi perusahaan sistem pembayaran dalam negeri.

“Dari sisi jaringan, kami sudah sangat strategis karena memiliki 88 bank anggota. Implementasi NPG memberikan potensi besar. transasksi kartu debit dan kredit pada 2016 Rp533 triliun dan 95%-nya diproses oleh perusahaan switching internasional. Ke depan, potensi ini akan kami garap,” ungkap Nawawi dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (1/3).

Nawawi mengungkapkan dari sisi demografi, transaksi penduduk Indonesia tumbuh signifikan dengan penetrasi perbankan yang masih rendah. Saat ini, hanya 40% nasabah yang memiliki kartu debit dan hanya 2% yang memiliki kartu kredit.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang di atas 5%, perseroan meyakini transaksi pembayaran akan semakin tinggi, sehingga memperluas pasar perusahaan pembayaran. Hal tersebut terbukti dengan kenaikan pendapatan Artajasa yang tumbuh rata-rata 9,3% selama 2014—2016.

Berdasarkan dokumen yang dipublikasikan perseroan, pada 2016 Artajasa membukukan pendapatan Rp409,7 miliar, naik menjadi Rp456,38 miliar pada 2015, dan naik lagi menjadi Rp489,8 miliar pada 2016.

Adapun, hingga September 2017, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp361,73 miliar, cenderung stagnan jika dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada sembilan bulan pertama 2016 yang sebesar Rp361,52 miliar.

Direktur Utama Artajasa Pembayaran Elektronis Bayu Hanantasena mengungkapkan pendapatan perseroan pada tahun lalu cenderung flat, karena beberapa klien Artajasa yang melakukan adjustment internal.

“Sebenarnya kinerja 2017 kita bagis tetapi memang ada beberapa klien besar kami yang mereka punya merek sendiri, melakukan rebalancing traffic. Karena mereka cukup besar, pendapatan kami jadi cenderung flat,” ungkap Bayu.

Adapun, PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di sektor switching pembayaran dengan merek ATM Bersama. Saat ini, 88 bank sudah bergabung pada layanan ATM bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper