Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis merekomendasikan beli untuk saham, PT Kimia Farma (Persero) Tbk., di tengah langkah perseroan yang gencar melakukan ekspansi pada 2018.
Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja menilai rencana ekspansi yang ditargetkan emiten berkode saham KAEF itu pada 2018 perlu mempertimbangkan sumber pendanaan yang tepat dan tersedia. Menurutnya, arus kas perseroan akan dapat terjaga apabila mampu mendapatkan sumber pendanaan dari eksternal dan menjaga interest expense to EBITDA ratio.
Dia menilai meski utang KAEF mengalami kenaikan pada 2017 secara year on year, nilai debt to equity ratio (DER) perseroan masih dalam tahap wajar. DER perseroan farmasi pelat merah tersebut pada 2016 sebesar 36% diperkirakan naik menjadi 67% pada tahun lalu.
NH Korindo memperkirakan DER pada 2018 berada di kisaran 85%. Dengan demikian, nilai tersebut masih dalam status wajar.
Joni memperkirakan penjualan obat-obatan masih memberikan kontribusi terbesar bagi KAEF. Total penjualan segmen tersebut diprediksi menembus Rp4 triliun pada 2018.
Di sisi lain, produksi 30 juta rapid test equipment akan memberikan tambahan pendapatan bagi KAEF Rp100 miliar per tahun.“Jadi rekomendasi KAEF buy dengan target harga Rp3.280,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (21/2/2018).
Baca Juga
Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama merekomendasikan beli dalam rentang jangka pendek untuk saham KAEF. Berdasarkan pergerakan bollinger saat ini, target harga secara bertahap pada level Rp2.475 hingga Rp2.575.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham KAEF ditutup menguat 20 poin atau 0,82% ke level Rp2.460 pada perdagangan, Selasa (21/2). Pergerakan berada di zona hijau pada sesi pertama dan kedua dengan kapitalisasi pasar Rp13,66 triliun.