Bisnis.com, JAKARTA— PT Kimia Farma (Persero) Tbk. berencana mengakuisisi empat perusahaan domestik yang bergerak di sektor farmasi dan kosmetik sebagai langkah menggenjot pertumbuhan anorganik pada 2018.
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengungkapkan perusahaan siap mengakuisisi empat perusahaan domestik pada 2018. Langkah tersebut menyusul akuisisi jaringan ritel farmasi Arab Saudi, Dwaa Ltd. Co., yang selesai pada akhir Februari 2018.
Honesti mengatakan saat ini proses akuisisi perseroan baru masih berlangsung. Empat perusahaan, yang bergerak di bidang farmasi dan kosmetik, telah masuk ke dalam pipeline akuisisi emiten berkode saham KAEF tersebut.
“Kita ingin akuisisi 4 perusahaan tersebut tuntas pada 2018. Kalau tidak dapat empat [minimal] ya 2,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Senin (19/2/2018) malam.
Dia menyebut dana yang dianggarkan untuk ekspansi anorganik pada 2018 senilai Rp2 triliun. Sumber pendanaan yang digunakakan untuk aksi korporasi tersebut berasal dari kas internal dan sindikasi perbankan.
Honesti menyatakan terdapat beberapa perbankan pelat merah yang siap mendanai rencana akuisisi tersebut. Selain itu, perseroan juga masih memiliki jatah penerbitan medium term notes (MTN) atau surat utang jangka menengah sebesar Rp600 miliar.
“Jadi 2/3 atau dari alokasi belanja modal tahun ini [Rp3,5 triliun] digunakan untuk anorganik,” imbuhnya.
Selain empat perusahaan domestik, sambungnya, KAEF juga melakukan pembahasan kerja sama business to business dengan beberapa perusahaan asing. Beberapa peluang datang dari Timur Tengah dan Afrika.
Pihaknya mengklaim saat ini pasar ritel farmasi di Afrika sangat potensial. Dalam waktu dekat, dia akan mengadakan pertemuan dengan Dubes Tanzania.
Di sisi lain, terkait selesainya akuisisi Dwaa, KAEF menargetkan pendapatan bersumber dari jemaah umroh dan haji di Arab Saudi. Ke depan, perseroan ingin melakukan kerja sama dengan pengelola haji Indonesia dan Kementerian Kesehatan.
Meski belum berkontribusi terlalu besar, Honesti optimistis akuisisi Dwaa akan berdampak terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan pada 2018.
“[Kontribusi pendapatan] belum begitu besar karena baru mulai. Tetapi, karena kita 60% jadi akan terlihat dalam konsolidasi pendapatan,” jelasnya.
Sebagai catatan, KAEF menggelontorkan dana Rp130 miliar dalam akuisisi Dwaa. Perseroan Arab Saudi itu merupakan pemilik 30% jaringan ritel di negara tersebut