Bisnis.com, JAKARTA — PT Indofood Sukses Makmur Tbk. siap mengalokasikan belanja modal senilai Rp530 miliar untuk menambah dua lini pabrik tepung.
Direktur Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang mengatakan pada tahun ini perseroan akan menambah dua lini pabrik tepung dengan kapasitas sekitar 750 ton per hari. Dia optimistis penambahan lini dua pabrik tepung akan rampung pada tahun ini.
"Realisasi tahun ini juga, nambah dua lini, investasi kurang lebih Rp530 miliar," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/2/2018).
Dia mengatakan, tren pertumbuhan bisnis tepung dalam 2 tahun terakhir cenderung ada pada level 5% - 6% setiap tahun. Franciscus memproyeksikan pertumbuhan bisnis tepung pada tahun ini masih ada pada level tersebut.
Dia sebelumnya mengungapkan, produksi tepung Indofood sudah berlari sangat kencang. Pada September 2017, penjualan bersih emiten bersandi saham INDF ini mencapai Rp53,12 triliun, tumbuh 6,53% dibandingkan dengan Rp49,86 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, penjualan bersih divisi Bogasari per September 2017 mencapai Rp14,09 triliun, atau 26,52% dari total penjualan bersih. Sementara itu, belanja modal yang telah dihabiskan oleh Grup Salim ini untuk INDF per September 2017 senilai Rp5,81 triliun, naik 79,8% dari posisi Rp3,23 triliun year on year.
Hingga September 2017, belanja modal paling banyak dialokasikan ke segmen Bogasari senilai Rp3,3 triliun, lalu disusul divisi produk konsumer bermerek senilai Rp1,41 triliun, agribisnis dan distribusi masing-masing senilai Rp938,05 miliar dan Rp155,21 miliar.
Divisi tepung Indofood Sukses Makmur, Bogasari mengoperasikan dua pabrik penggilingan tepung terigu yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas produksi per tahun sekitar 3,3 juta ton. Berbagai produk tepung terigu dipasarkan dengan merek-merek yang sudah mapan, seperti Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah, sedangkan produk tepung premix menggunakan merek Chesa.