Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia jasa layanan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk membukukan kenaikan pendapatan sebesar Rp22,87 triliun sepanjang 2017. Capaian itu naik sekitar 7,1% dari raihan sepanjang 2016 yang tercatat Rp21,34 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Jumat (2/2/2018), emiten operator dengan kode saham EXCL tersebut mengungkapkan beban perusahaan memang mengalami kenaikan lebih besar pada 2017 menjadi sebesar Rp21,21 triliun atau naik 7,9% (yoy) dari Rp19,65 triliun.
Kendati demikian, perusahaan telekomunikasi tersebut berhasil mencatatkan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp403,44 miliar atau terkerek tipis 1,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp396,55 miliar.
Majamemen XL Axiata sebelumnya menyebut perseroan fokus menggenjot pendapatan dari data dan layanan pascabayar, serta agresif melakukan perluasan layanan hingga ke daerah-daerah di wilayah Timur Indonesia.
Presdir XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pencapaian 2017 merupakan hasil dari transformasi bisnis yang telah ditempuh EXCL sejak 2015.
“Pertumbuhan data kami lebih cepat, dan berhasil menjadi tumpuan perusahaan. Salah satu indikatornya adalah pendapatan bisnis layanan data yang menyumbang pendapatan hingga 69%,” ujar Dian di Jakarta, Jumat.
Baca Juga
Dian memprediksi tren konsumsi data ini terus meningkat pada tahun selanjutnya. Pasalnya, jika dibandingkan tahun lalu, konsumsi data meningkat 200%.
Sementara itu, XL gagal mendapatkan spektrum frekuensi tambahan dalam lelang frekuensi yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2017.
Tiga operator yang mendapatkan tambahan spektrum frekuensi adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat Tbk., dan PT Hutchison 3 Indonesia.