Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2017: Marketing Sales Intiland Development (DILD) Melesat 106%

Emiten pengembang properti PT Intiland Development Tbk. meraih pendapatan pra-penjualan atau marketing sales sepanjang tahun 2017 sebesar Rp3,37 triliun.
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kiri) berbincang dengan Direktur Pemasaran Susan Pranata, dan Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono di sela-sela konferensi pers, di Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Endang Muchtar
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kiri) berbincang dengan Direktur Pemasaran Susan Pranata, dan Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono di sela-sela konferensi pers, di Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pengembang properti PT Intiland Development Tbk. meraih pendapatan pra-penjualan atau marketing sales sepanjang tahun 2017 sebesar Rp3,37 triliun.

Nilai perolehan emiten dengan kode saham DILD tersebut meningkat sebesar 106,3% dari perolehan marketing sales tahun 2016 yang mencapai Rp1,63 triliun.

Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, menjelaskan bahwa perolehan marketing sales tersebut lebih tinggi sebesar 46% dari target tahunan senilai Rp2.3 triliun.

Lonjakan tersebut terutama disebabkan oleh kesuksesan perseroan meluncurkan proyek kawasan terpadu Fifty Seven Promenade, Jakarta pada triwulan III tahun lalu dan penjualan lahan di kawasan Industri Ngoro Industrial Park.

Archied mengatakan, kedua proyek ini memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan marketing sales Intiland.

Fifty Seven Promenade memberikan marketing sales Rp1,54 triliun, atau memberikan kontribusi sebesar 45,6%. Sedangkan penjualan lahan industri dari Ngoro Industrial Park tercatat sebesar Rp531 miliar atau 15,8%.

“Total kedua proyek ini kontribusinya sebesar 61,4% dari keseluruhan,” kata Archied dalam siaran pers, Rabu (31/1/2018).

Segmen pengembangan mixed-use and high rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp1,92 triliun, atau 57% dari keseluruhan. Perolehan ini melonjak 225,5% dibandingkan perolehan tahun 2016 yang mencapai Rp590 miliar.

Kontributor terbesar selanjutnya berasal dari segmen kawasan industri yang membubuhkan nilai marketing sales sebesar Rp531 miliar atau 15,8%. Dibandingkan perolehan tahun 2016, angka penjualan lahan industri 2017 naik sebesar 555,7%.

Archied mengungkapkan bahwa marketing sales segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat mencapai Rp483 miliar, atau memberikan kontribusi 14,4% dari keseluruhan.

Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 25,4% dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2016 yang mencapai Rp648 miliar.

Segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berulang atau recurring income hingga akhir 2017 tercatat menyumbang sebesar Rp432 miliar. Perolehan ini meningkat 38% dibandingkan pencapaian tahun 2016 sebesar Rp313 miliar.

“Meningkatnya sumber pendapatan berulang memberikan dampak positif bagi usaha dan prospek usaha di masa depan,” ujarnya lebih jauh.

Ditinjau dari tipenya, pendapatan dari pengembangan atau development income masih menjadi kontributor marketing sales terbesar mencapai Rp2,93 triliun, atau 87,2% dari keseluruhan. Perolehan tersebut meningkat 122,5% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1,32 triliun.

Sementara itu, kontribusi recurring income yang bersumber dari penyewaan ruang kantor, ritel, pengelolaan lapangan golf, klub olah raga, pergudangan, dan fasilitas memberikan marketing sales sebesar Rp432 miliar atau 12,8%.

Kendati belum ada perubahan yang signifikan di pasar properti, perseroan optimistik tahun 2018 kondisi akan membaik. Perseroan tengah menyiapkan sejumlah pengembangan proyek baru yang akan diluncurkan tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper