Bisnis.com,JAKARTA— Tiga emiten pertambangan pelat merah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., dan PT Timah (Persero) Tbk., diestimasi bakal membukukan laba tahun berjalan 2017 senilai Rp6,29 triliun.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media (PISM) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/1).
“Prognosa total laba seluruh seluruh BUMN pertambangan baik Tbk. maupun non-Tbk. senilai Rp36,97 triliun,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/1).
Laporan tersebut merupakan progonosa dari kedeputian PISM yang membawahi ketiga perusahaan pertambangan BUMN tersebut.
Dalam catatan itu, disampaikan bahwa laba tahun berjalan Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2017 senilai Rp1,40 triliun turun dibandingkan dengan periode 2015 senilai Rp5,55 triliun.
Sementara itu, kenaikan laba tahun berjalan dibukukan oleh Bukit Asam. Berdasarkan catatan kementerian BUMN, laba tahun berjalan yang dibukukan emiten berkode saham PTBA tersebut pada tahun lalu sebesar Rp4,39 triliun atau naik dari 2015 sebesar Rp2,03 triliun.
Adapun kenaikan juga dibukukan oleh PT Timah. Emiten berkode saham TINS itu membukukan laba berjalan Rp506 miliar pada 2017, naik dari pencapaian 2015 sebesar Rp102 miliar.