Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Perbaikan Peringkat: Emisi Global Bond Kian Diminati

Korporasi dalam negeri aktif memanfaatkan momentum peningkatan peringkat surat utang pemerintah Indonesia dan masih tingginya likuiditas global untuk sedini mungkin menerbitkan surat utang global.

Bisnis.com, JAKARTA — Korporasi dalam negeri aktif memanfaatkan momentum peningkatan peringkat surat utang pemerintah Indonesia dan masih tingginya likuiditas global untuk sedini mungkin menerbitkan surat utang global.

I Made Adi Saputra, Head of Fixed Income Research MNC Sekuritas, mengatakan bahwa maraknya penerbitan global bond oleh kalangan korporasi Indoensia di awal tahun ini tidak terlepas dari momentum positif peningkatan peringkat surat utang pemerintah Indonesia ke level layak investasi.

Hal ini memberi peluang bagi korporasi untuk menerbitkan obligasi global untuk memanfaatkan tingginya likuiditas di pasar global serta memperoleh rate kupon yang rendah, terutama sepanjang semester pertama.

Pasalnya, sepanjang semester pertama ekspektasi terhadap peningkatan suku bunga acuan The Fed masih relatif terbatas, sementara pengetatan moneter bank sentral global masih relatif terbatas. Di semester kedua, likuiditas global berpotensi lebih terbatas.

“Awal tahun 2017 lalu tidak seramai tahun ini karena emiten juga masih wait and see terutama karena kemungkinan Fed Fund Rate naik dan belum ada kepastian soal kebijakan Presiden Trump,” katanya, Kamis (25/1/2018).

Made menilai, tingginya minat investor asing terhadap Komodo Bond korporasi Indonesia, khususnya selama ini dari kalangan BUMN, juga karena stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Saat ini,nilai tukar rupiah justru cenderung menguat.

Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia, menilai positif langkah korporasi domestik untuk proaktif memanfaatkan pasar global di awal tahun ini. Dirinya sepakat bahwa keputusan untuk menerbitkan surat utang global di awal tahun merupakan langkah tepat bagi emiten sebab emiten masih berpeluang mendapatkan imbal hasil yang cukup murah.

Meski begitu, dirinya menilai tidak ada jaminan bahwa minat investor asing akan selalu tinggi untuk setiap emisi, meski dengan segala sentimen positif yang dimiliki Indonesia. Lagi pula, tidak ada data yang cukup pasti yang menunjukkan aktivitas investor global.

“Kita tidak tahu tinggi atau rendahnya minat investor asing karena memang umumnya tidak ada data yang tersedia, tetapi kalau beberapa melaporkan oversubscribe mestinya minat itu tinggi,” katanya.

Menurutnya, ada 5 faktor yang umumnya menjadi alasan penerbitan global bond oleh korporasi Indonesia.

Pertama, pendapatan dan laba perusahaan-perusahaan tersebut memang dalam mata uang asing sehingga lebih baik melakukan pembiayaan dalam mata uang asing pula agar tidak mismatch. Kedua, pendapatan perusahaan bisa jadi dalam rupiah, tetapi belanja modal asetnya dalama mata uang asing.

Ketiga, menurut perhitungan emiten, penerbitan global bond justru lebih menguntungkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Keempat, minat dan toleransi investor luar negeri cukup tinggi meski peringkat surat utang emiten tidak investment grade. Kelima, untuk kepentingan refinancing utang lama.

Sementara itu, Komodo Bond bermanfaat untuk memperluas basis investor bagi emiten-emiten yang kegiatan usahanya hampir sepenuhnya dalam rupiah. Instrumen ini juga positif sebab emiten tidak perlu mengambil risiko mata uang atau menggunakan instrumen lindung nilai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper