Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Hong Kong Masih Bergairah Meski Ada Indikator 'Overheating'

Seiring dengan melonjaknya pasar saham Hong Kong yang terus memperbarui rekornya, tanda-tanda overheating mulai bermunculan. Namun, investor masih berpandangan optimis berpegang teguh pada asetnya.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Seiring dengan melonjaknya pasar saham Hong Kong yang terus memperbarui rekornya, tanda-tanda ‘overheating’ mulai bermunculan. Namun, investor masih berpandangan optimistis berpegang teguh pada asetnya.

"Jangan panik saat melihat beberapa indikator jangka pendek yang mengkhawatirkan, fundamental pasar masih bagus. Siapa yang tidak ingin bertahan di pasar yang begitu bergairah ini?" kata Analis Bocom International Holdings Co., Hao Hong menggemakan saran yang diberikan oleh banyak rekannya di Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara pertumbuhan global yang kuat dan pendapatan perusahaan yang melonjak telah mendorong saham di seluruh dunia dalam beberapa pekan terakhir, reli pasar saham Hong Kong terlihat paling menonjol.

Indeks Hang Seng telah melampaui 20 indeks saham terbesar lain di dunia tahun ini. indeks melonjak hampir 10% di awal tahun, yang merupakan kinerja terbaik dalam lebih dari tiga dekade.

Lonjakan ini dalam banyak hal mengingatkan pada puncak pasar masa lalu. Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, ukuran momentum, pergerakan pasar, sentimen analis, serta valuasi berada di dekat level yang terakhir terlihat pada akhir lonjakan Hang Seng pada pertengahan 2015 lalu.

Investor perpandangan optimistis berpendapat bahwa tidak ada alasan untuk keluar dari pasar. Mereka mencatat bahwa beberapa indikator memiliki ruang untuk naik sebelum mencapai titik ekstrim seperti tahun 2015 dan valuasi saham di Hong Kong masih jauh di bawah pasar negara maju lainnya.

Indeks Hang Seng bisa naik 4,8% lagi pada akhir Juni dari penutupan hari Selasa, menurut Peter So, co-head of research di CCB International Securities Ltd.

Meski begitu, bahkan kaum bullish So dan Hong mengatakan bahwa pelemahan sementara mungkin terjadi . Berikut adalah beberapa indikator yang menunjukkan bahwa hal itu bisa datang lebih cepat.

Adapun indeks Hang Seng hari ini, Rabu (24/1/2018) terpantau melemah 0,53% di posisi 32.757,67 pada pukul 10.12 WIB setelah pada perdagangan kemarin ditutup menguat 1,66% di level 32.090,23.

Indeks kekuatan relatif (relative strength index/RSI) untuk Hang Seng dan Hang Seng China Enterprises Index telah naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir, jauh di atas ambang batas yang menunjukkan pasar telah jenuh beli. RSI untuk dua indeks juga merupakan yang tertinggi di antara 70 indeks yang dilacak oleh Bloomberg di seluruh dunia.

Perputaran pasar Hong Kong melonjak ke level tertinggi sejak Juli 2015 pada hari Selasa. Sedangkan aktivitas perdagangan masih di bawah level yang terlihat pada puncak kegilaan ekuitas 2,5 tahun yang lalu. Reli tersebut telah mendorong indeks Hang Seng China Enterprises ke level tertinggi sejak pertengahan tahun 2015 dibandingkan dengan target harga saham analis.

Walaupun valuasi indeks Hang Seng dan Hang Seng China Enterprises lebih rendah daripada banyak indeks global lainnya, valuasi di Hong Kong mulai meningkat. Indeks Hang Seng diperdagangkan pada kisaran 13 kali perkiraan pendapatan untuk 12 bulan ke depan, tingkat tertinggi sejak Mei 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper