Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Lalu, Laba Kimia Farma (KAEF) Tumbuh 21,69%

Kinerja keuangan emiten farmasi pelat merah, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. pada 2017 berhasil membukukan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja keuangan emiten farmasi pelat merah, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. pada 2017 berhasil membukukan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N Suharta Wijaya mengungkapkan bahwa perusahaan membukukan laba bersih Rp331 miliar berdasarkan prognosa atau laporan keuangan 2017 yang belum melalui proses audit. Jumlah itu meningkat 21,69% dibandingkan dengan pencapaian pada 2016 senilai Rp272 miliar.

Suharta menjelaskan bahwa pencapaian tersebut berkat efisiensi yang dilakukan oleh emiten berkode saham KAEF tersebut. Perseroan menekan harga pokok produksi (HPP) dengan mengefisienkan pengeluaran produksi di pabrik, distribusi atau supply chain, serta penjualan eceran.

“Efisiensi yang kita lakukan menolong banyak [pencapaian laba bersih] pada 2017,” ujarnya kepada Bisnis.com, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Dengan pertumbuhan tersebut, sambungnya, perseroan masih optimistis dengan pencapaian yang bakal diraih pada 2018. Tahun ini, KAEF menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20%.

Selain pertumbuhan laba bersih, perusahaan pelat merah tersebut juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha secara year on year. Tercatat, pendapatan usaha naik dari Rp5,81 triliun pada 2016 menjadi Rp6,21 triliun pada 2017.

Akan tetapi, tercatat kenaikan utang usaha pada tahun ini. Posisi utang KAEF naik dari 2,34 triliun menjadi Rp3,48 triliun.

Kendati demikian, Suharta mengatakan pada tahun ini perusahaan masih mengandalkan pendanaan dari perbankan mengingat perusahaan mengantongi rating yang cukup tinggi. Namun, perusahaan tetap berencana mengemisi surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) pada tahun ini.

“Kita ada pipeline MTN sekitar Rp400 miliar akan kita tarik pada kuartal I/2018. Kuponnya ingin lebih rendah dari yang terakhir kemarin 8,1% karena kondisinya sedang baik,” jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper