Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongres AS Akhiri Government Shutdown, Indeks Dolar Berjuang Naik

Indeks dolar AS mampu mengikis sedikit pelemahannya pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/1/2018), setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) menyepakati tindakan jangka pendek untuk mendanai pemerintah federal sampai 8 Februari dan mengakhiri penutupan pemerintah federal selama tiga hari.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS mampu mengikis sedikit pelemahannya pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/1/2018), setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) menyepakati tindakan jangka pendek untuk mendanai pemerintah federal sampai 8 Februari dan mengakhiri penutupan pemerintah federal selama tiga hari.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun tipis 0,02% atau 0,021 poin ke level 90,380 pada pukul 10.30 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,068 poin atau 0,08% di level 90,333, setelah pada perdagangan Senin (22/1) berakhir dengan pelemahan 0,19% atau 0,171 poin di posisi 90,401.

Dilansir Reuters, DPR AS menyepakati tindakan jangka pendek untuk mendanai pemerintah federal sampai 8 Februari dan mengakhiri masa government shutdown (penghentian operasional pemerintah federal), setelah berhasil meraih cukup dukungan di Senat AS.

DPR yang dipimpin oleh partai Republik dengan cepat mengikuti Senat dan menyetujui undang-undang penghentian sementara, yang mencakup perpanjangan Program Jaminan Kesehatan Anak (CHIP) selama enam tahun.

Sebelumnya, Senat AS mencapai kesepakatan pada hari Senin (22/1) untuk mengakhiri government shutdown setelah partai Demokrat setuju untuk mengakhiri kebuntuan dengan imbalan Presiden Donald Trump yang menjanjikan sebuah perdebatan mengenai masa depan imigran muda ilegal.

Namun, dorongan dari kesepakatan tersebut tidak berlangsung lama, sebagian karena persetujuan pendanaan hanya berlaku sekitar lebih dari dua pekan. Hal ini mengingat masih banyak perbedaan antara Partai Republik dan Demokrat terkait banyak isu.

Turut membatasi pergerakan dolar AS pagi ini adalah penguatan kinerja mata uang yen Jepang setelah Bank of Japan (BOJ) memangkas pembelian obligasi pemerintah sehingga memicu spekulasi akhir dari stimulus besarnya.

Meski begitu, banyak pelaku pasar memperkirakan BOJ masih akan menunggu beberapa bulan atau lebih sebelum memperketat kebijakannya, mengingat inflasi negara tersebut belum mencapai target 2%.

“Saya merasa pasar sedang mencoba mencari sesuatu yang tidak ada,” kata Bart Wakabayashi, Tokyo Branch manager State Street Bank and Trust, seperti dikutip dari Reuters.

Nilai tukar yen pagi ini terpantau menguat 0,19% atau 0,21 poin ke level 110,72 per dolar AS pada pukul 10.40 WIB, setelah dibuka dengan apresiasi 0,01 poin di posisi 110,92.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

23/1/2018

(Pk. 10.30 WIB)

90,380

(-0,02%)

22/1/2018

90,401

(-0,19%)

19/1/2018

90,572

(+0,08%)

18/1/2018

90,498

(-0,05%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper