Bisnis.com, JAKARTA – Produksi minyak mentah OPEC bertahan stabil pada bulan Desember, saat organisasi negara pengekspor minyak tersebut memasuki tahun baru upaya pembatasan output seperti yang telah disepakati.
Menurut survei Bloomberg News terhadap sejumlah analis, perusahaan minyak, dan data pergerakan kapal, keempat belas anggota OPEC memompa 32,47 juta barel per hari (bph) bulan lalu.
Produksi minyak Libya mengalami penurunan sebesar 30.000 bph menjadi 970.000 bph pasca ledakan pipa, meski diimbangi oleh peningkatan dari Nigeria.
Kedua negara tersebut dibebaskan dari langkah pemangkasan produksi yang disepakati tahun lalu namun kini diperkirakan akan turut serta dengan batas produksi gabungan sebesar 2,8 juta bph.
Seperti diketahui, pada 30 November, OPEC dan sejumlah negara non OPEC sepakat untuk memperpanjang kesepakatan pembatasan output mereka hingga akhir 2018 demi keseimbangan pasar.
Survei itu menunjukkan, produksi di Arab Saudi, produsen minyak terbesar di antara negara-negara OPEC, turun 20.000 bph menjadi 9,95 juta bph.
Baca Juga
Sementara itu Venezuela, yang telah mengalami penurunan output di tengah keruntuhan ekonomi dan penerapan sanksi AS, mengurangi volume produksinya lebih lanjut sebesar 50.000 bph menjadi 1,81 juta bph.
Terkait tingkat kepatuhan, survei Bloomberg menemukan bahwa 12 anggota OPEC yang terikat oleh kesepakatan pembatasan output menerapkan 121% dari komitmen pemangkasan mereka pada bulan Desember, sama seperti bulan sebelumnya.