Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Armada (IPCM) Kaji Lepas Lagi 7% Saham

Setelah melepas saham dengan jumlah di bawah target awal, perusahaan jasa kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., kembali mengkaji pelepasan 7% saham pada waktu yang belum ditentukan.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk  Dawam Atmosudiro (kiri) bersama Direktur Keuangan & HR  Herman Susilo, meninjau aktivitas penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk Dawam Atmosudiro (kiri) bersama Direktur Keuangan & HR Herman Susilo, meninjau aktivitas penawaran perdana saham perseroan, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melepas saham dengan jumlah di bawah target awal, perusahaan jasa kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., kembali mengkaji pelepasan 7% saham pada waktu yang belum ditentukan.

Sepert diketahui, perusahaan itu baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat (22/12). Setelah melewati masa penawaran awal pada 28 November hingga 5 Desember 2017, perusahaan akhirnya hanya melepas 1,21 miliar lembar saham atau sekitar 23% dari modal disetor dan ditempatkan.

Semula, perusahaan berencana melepas 30% saham kepada investor melalui BEI. Namun, emiten berkode saham IPCM ini memutuskan hanya melepas 1,21 miliar lembar saham dengan harga perdana Rp380 dari harga penawaran Rp325-Rp530 dalam masa penawaran awal.

Dengan harga perdana Rp380 dan jumlah lembar saham yang dilepas 1,21 miliar lembar, Jasa Armada Indonesia mengantongi dana Rp461,89 miliar atau masih di bawah perkiraan optimal sebesar Rp567 miliar-Rp923 miliar.

Direktur Keuangan Jasa Armada Indonesia Herman Susilo mengatakan pihaknya akan menawarkan 7% saham tersebut di pasar modal. "Kalau kita sih (keinginan harganya) lebih tinggi dari ini (Rp380)," katanya ketika ditemui seusai pencatatan saham perdana di BEI.

Menurutnya, sebagian besar dana IPO itu dengan porsi 90% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan sebagian lainnya sekitar 10% akan digunakan modal kerja. Herman mengatakan perusahaan berencana membeli 15 kapal baru dalam 2 tahun mendatang (2018-2019).

Pada 2018, Herman mengatakan Jasa Armada Indonesia ingin membeli 8 kapal baru dengan nilai masing-masing unit sekitar Rp60 miliar. "Jadi kalau 8 kapal kira-kira Rp480 miliar," kata Herman.

Menurutnya, selain beroperasi di wilayah kerja induk usaha perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Jasa Armada Indonesia juga ingin beroperasi di sejumlah wilayah baru seperti Luwuk, Kepulauan Seribu, Natuna dan sebagainya.

Sebagai gambaran, Jasa Armada Indonesia merupakan perusahaan pemanduan dan penundaan terbesar di Indonesia yang mengelola lebih dari 72 kapal tunda, pandu dan kepil. Berpengalaman lebih dari 57 tahun, perusahaan menyatakan telah menangani 50.000 kunjungan kapal per tahun di wilayah Pelindo II.

Manajemen perusahaan menyatakan Jasa Armada Indonesia merupakan perusahaan pemanduan dan penundaan kapal yang memiliki tingkat keuntungan paling tinggi dimana dalam tiga tahun terakhir rata-rata marjinnya mencapai 19,4%.

Dalam IPO yang dilakukan oleh Jasa Armada Indonesia tersebut, dua perusahaan sekuritas yaitu PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper