Dengan perolehan kontrak baru itu, jumlah kontrak yang dikerjakan oleh emiten berkode saham WTON itu mencapai Rp9 triliun, di mana Rp4 triliun di antaranya berasal dari kontrak bawaan (carry over) dari 2016.
Direktur Keuangan Wika Beton Mohammad Syafii mengatakan pihaknya optimistis dapat mencapai target kontrak baru Rp7 triliun. Perusahaan berencana mengikuti suatu lelang proyek dengan nilai kontrak yang dianggap relatif besar. “Mudah-mudahan kami menang,” katanya, Senin (11/12).
Syafii enggan menjelaskan lebih detail mengenai proyek tersebut. Menurutnya, perusahaan sekarang lebih banyak mengerjakan proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan hingga pondasi. Wika Beton memasok beton pracetak untuk proyek-proyek tersebut.
Sampai kuartal III/2017, pembeli produk Wika Beton paling banyak merupakan induk usahanya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dengan porsi 26,1%, sisanya oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), grup Waskita Karya, PT Adhi Karya (Persero) bk., dan sebagainya.