Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tujuh Sektor Tertekan, IHSG Melemah di Akhir Sesi I

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (7/12/2017), seiring dengan pelemahan mayoritas sektor.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (7/12/2017), seiring dengan pelemahan mayoritas sektor.

IHSG melemah 0,25% atau 15,04 poin ke level 6.020,47 di akhir sesi I. Pagi tadi IHSG dibuka turun tipis 0,06% atau 3,45 poin di level 6.032,05, setelah pada Rabu (6/12) berakhir menguat 0,58% atau 35,03 poin di level 6.035,51.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.020,34 - 6.039,29.

Sebanyak 159 saham menguat, 160 saham melemah, dan 246 saham stagnan dari 565 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor pertanian (-1,04%) dan finansial (-0,82%). Adapun sektor industri dasar dan properti masing-masing menguat 1,15% dan 0,39%.

Sementara itu, pergerakan mayoritas indeks saham lainnya di pasar regional terpantau menguat siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,14%), indeks SE Thailand (+0,26%), dan indeks PSEi Filipina (+0,25%). Adapun indeks FTSE Straits Time Singapura terpantau turun 0,35%.

Secara keseluruhan, bursa saham di Asia dikabarkan bergerak mixed pada perdagangan siang ini, dengan kenaikan pada indeks saham di Jepang dan Australia, penurunan pada indeks saham di China dan Korea Selatan, serta fluktuasi di Hong Kong.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average mampu pulih dari pelemahannya menyusul pergerakan yang lebih stabil pada bursa saham di Amerika Serikat (AS).

“Bursa saham Jepang kemungkinan akan kembali naik saat pasar mata uang belum jatuh pada lingkaran penghindaran aset tipikal pasca aksi jual pada bursa Asia kemarin,” ujar Juichi Wako, pakar strategi senior di Nomura Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper