Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Stagnan, Kinerja Unilever (UNVR) Didukung Peningkatan Harga

PT Unilever Indonesia Tbk. mengaku penjualan perseroan sepanjang sembilan bulan tahun ini stagnan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan memang mencatatkan peningkatan pendapatan 3,69% year on year, tetapi hanya ditopang oleh peningkatan harga.
Unilever/www.unilever.co.id
Unilever/www.unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—PT Unilever Indonesia Tbk. mengaku penjualan perseroan sepanjang sembilan bulan tahun ini stagnan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan memang mencatatkan peningkatan pendapatan 3,69% year on year, tetapi hanya ditopang oleh peningkatan harga.

Sancoyo Antariksa, Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, mengatakan bahwa perseroan menghadapi tantangan pasar yang mana pasar fast moving consumer goods (FMCG) secara umum turun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, dirinya enggan menilai bahwa hal tersebut adalah karena pelemahan daya beli.

Alhasil, pertumbuhan penjualan perseroan tahun ini tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, penjualan perseroan masih bisa tumbuh 9,8% secara yoy. Di tahun-tahun sebelumnya juga rata-rata pertumbuhan tahunan perseroan selalu doble digit.

Pada sembilan bulan tahun ini, emiten dengan kode saham UNVR ini mencatatkan penjualan bersih Rp31,2 triliun, meningkat tipis 3,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp30,1 triliun. Namun, laba perseroan tumbuh 10% dari Rp4,75 triliun menjadi Rp5,23 triliun karena efisiensi.

Secara year to date [peningkatan] top line kami itu hampir semua dari harga naiknya, tetapi slightly masih below inflation. Volume penjualan flat, pertumbuhan 3,7% itu semua dari price,” katanya, Rabu (1/11/2017).

Meski begitu, tuturnya, bila dihitung khusus hanya untuk kinerja kuartal ketiga saja, perseroan mencatatkan pertumbuhan 6%, yang mana 5% di antaranya disumbangkan oleh peningkatan volume. Dirinya masih enggan mengungkapkan proyeksi kinerja sampai akhir tahun ini.

Tevilyan Yudhistira Rusli, Direktur Unilever Indonesia, mengatakan bahwa ada kecenderungan peralihan pola belanja masyarakat, paling besar pada middle segment yang beralih pada menjadi value segment. Di sisi lain, segmen premium masih relatif stabil.

Oleh karena itu, perseroan berupaya untuk lebih luas menjajaki masyarakat di value segmen tersebut melalui produk-produk yang tepat. Unilever berupaya untuk sedekat mungkin dengan konsumen mereka untuk memahami perkembangan kebutuhan riil di masayarakat seperti apa.

“Impactnya pada Unilever, portofolio kita coba untuk menghadapi yang value segment sama yang atas,” ungkapnya.

Tiap tahun, UNVR meluncurkan sedikitnya 40 hingga 50 produk baru atau varian baru ke pasar. Di sisi lain, perseroan juga menarik kembali sejumlah varian atau produk yang dinilai kurang berdaya saing. Namun, perseroan tetap mempertahankan jumlah stock keeping unit atau SKU sebanyak 1.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper